Rahasia Untung Bisnis Impor: 3 Kesalahan Fatal yang Bikin Rugi & Cara Menghindarinya
30 Oktober 2025
Bagikan Artikel Ini

Melihat harga produk yang murah di platform luar negeri sering kali memicu impian untuk memulai bisnis impor dengan keuntungan besar. Namun, kenyataannya banyak pelaku UMKM justru merugi karena terjebak dalam biaya tak terduga, kualitas barang yang mengecewakan, dan manajemen yang berantakan.
Kunci untuk sukses dalam bisnis impor bukanlah sekadar menemukan barang murah, tetapi memahami dan menguasai keseluruhan prosesnya. Berikut adalah 3 kesalahan fatal yang sering terjadi dan cara menghindarinya agar bisnis impor Anda pasti untung.
1. Kesalahan dalam Strategi Sourcing & Pembelian
Kesalahan paling mendasar dan paling merusak terjadi di tahap paling awal: mendapatkan barang. Banyak yang terjebak dalam skenario seperti ini:
Hanya melihat harga: Tergiur dengan harga murah di layar tanpa memverifikasi reputasi supplier secara mendalam.
Sampel bagus, produksi massal hancur: Sampel produk yang dikirim sempurna, namun saat pesanan dalam jumlah besar tiba, kualitasnya jauh di bawah standar.
Supplier hilang setelah DP: Melakukan pembayaran uang muka, lalu supplier menjadi sulit dihubungi atau bahkan menghilang.
Tidak tahu cara negosiasi: Menerima harga, MOQ (Minimum Order Quantity), dan syarat begitu saja tanpa mencoba bernegosiasi.
Semua ini menyebabkan Anda mendapatkan barang berkualitas buruk atau membayar lebih mahal dari seharusnya, yang langsung menggerus potensi keuntungan Anda bahkan sebelum barang dikirim.
Solusinya: Bangun Fondasi dengan Sourcing Profesional Fondasi dari keuntungan adalah mendapatkan harga pokok produk yang sebenarnya melalui proses sourcing dan pembelian yang aman dan cerdas. Ini bukan hanya soal menawar, tapi juga tentang riset, verifikasi, dan membangun hubungan. Proses ini sangat krusial dan penuh detail.
Untuk mempelajari strategi lengkap dari A sampai Z—mulai dari cara membedakan supplier asli dan abal-abal, teknik negosiasi, hingga proses pembayaran yang aman—Anda bisa membaca panduan lengkap cara belanja di Alibaba dari para ahli di AsiaCommerce. Mereka bisa membantu Anda melakukan sourcing secara profesional, klik banner di bawah ini untuk konsultasi impor!
2. Gagal Total Menghitung Landed Cost
Inilah "pembunuh keuntungan" yang paling sering tidak disadari. Banyak pebisnis hanya menghitung Harga Produk + Ongkos Kirim, lalu langsung menentukan harga jual. Mereka lupa ada banyak komponen biaya lain yang wajib dihitung untuk mendapatkan Total Biaya Barang (Landed Cost).
Bayangkan Anda membeli produk seharga Rp 50.000/pcs. Anda mungkin berpikir menjualnya di harga Rp 100.000 sudah untung besar. Tapi, apakah Anda sudah menghitung biaya-biaya ini?
Bea Masuk dan Pajak Impor (PPN & PPh): Bisa mencapai persentase yang signifikan dari nilai barang.
Biaya Pengiriman Internasional: Biaya kargo udara atau laut.
Asuransi Pengiriman: Wajib untuk melindungi barang Anda dari kerusakan atau kehilangan.
Biaya Penanganan di Pelabuhan/Bandara: Biaya bongkar muat dan administrasi lainnya.
Biaya Pengiriman Lokal: Dari pelabuhan/gudang forwarder ke alamat Anda.
Jika semua ini tidak dihitung, Anda hanya akan mendapatkan "keuntungan semu" yang sebenarnya adalah kerugian.
3. Manajemen Keuangan dan Stok yang Berantakan
Anda sudah berhasil mendapatkan barang dengan harga bagus dan menghitung semua biayanya. Namun, jika pencatatannya masih manual menggunakan buku atau spreadsheet yang rumit, Anda akan menghadapi masalah baru:
Tidak tahu pasti berapa HPP (Harga Pokok Penjualan) per unit.
Sulit melacak produk mana yang paling laku dan mana yang stoknya menumpuk.
Tidak bisa melihat laba bersih secara real-time.
Menghabiskan banyak waktu untuk rekapitulasi manual di akhir bulan.
Solusinya: Gunakan Teknologi untuk Manajemen yang Presisi Setelah Anda berhasil menghitung semua biaya, Anda butuh alat yang tepat untuk melacaknya dengan mudah. Di sinilah aplikasi kasir seperti Labamu menjadi penyelamat bisnis Anda.
Hitung HPP Akurat: Masukkan total biaya barang (landed cost) Anda ke dalam fitur inventaris Labamu. Aplikasi akan secara otomatis menghitung HPP per unit yang akurat, menjadi dasar untuk semua perhitungan keuntungan Anda.
Tentukan Harga Jual Pasti Untung: Berdasarkan HPP yang sudah tercatat, Anda bisa dengan percaya diri menentukan harga jual dengan margin keuntungan yang sehat. Tidak ada lagi tebak-tebakan.
Pantau Laba-Rugi Real-Time: Setiap penjualan yang tercatat di Labamu akan otomatis masuk ke laporan laba-rugi. Buka aplikasi kapan saja, dan Anda bisa langsung melihat keuntungan bersih Anda, bukan lagi keuntungan semu.
Baca Juga:
Ubah Kerumitan Bisnis Impor Menjadi Cuan Anti-ribet
Pada intinya, untuk membangun bisnis impor yang menguntungkan, Anda perlu solusi untuk setiap masalah yang telah dibahas. Kuncinya ada pada dua hal: mendapatkan barang dengan benar dan mengelolanya dengan benar.
Untuk mengatasi Kesalahan 1 (risiko sourcing dan pembelian), Anda bisa mengandalkan keahlian dari AsiaCommerce. Mereka membantu Anda menemukan supplier terpercaya dan mengurus transaksi, sehingga Anda terhindar dari kerugian di tahap awal.
Untuk mengatasi Kesalahan 2 dan 3 (kesulitan menghitung biaya dan manajemen yang berantakan), Labamu adalah solusinya. Dengan aplikasi ini, Anda bisa mencatat semua biaya impor untuk mendapatkan HPP yang akurat, lalu melacak penjualan dan keuntungan secara otomatis.
Dengan menggabungkan strategi sourcing yang aman dari AsiaCommerce dan manajemen keuangan yang presisi dari Labamu, Anda memiliki fondasi yang kuat untuk menjalankan bisnis impor yang benar-benar profitabel.












