Apa Itu Positioning? Ini Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya
26 Agustus 2024
Bagikan Artikel Ini
Baik disadari atau tidak, merek dan produk milikmu sebenarnya sudah memiliki positioning di pasar. Memangnya, apa itu positioning?
Ini adalah hal yang memastikan kalau kamu memiliki strategi yang membedakan antara merek dan produk milikmu dengan orang lain. Jika tidak menonjol, itu artinya kamu belum memiliki positioning.
Jadi, Apa Itu Positioning?
Strategi positioning adalah serangkaian tindakan dan proses yang dirancang untuk meningkatkan citra dan visibilitas merek, perusahaan, atau produk yang dimiliki.
Positioning dalam dunia pemasaran diperlukan untuk membuat kesan pada target pasar dan meyakinkan mereka untuk melihat produk atau merek milikmu dengan cara tertentu.
Saat ini hampir semua merek menggunakan positioning untuk membangun identitas atau citra merek untuk membedakan mereka dari pesaingnya.
Jadi, positioning bukan tentang aktivitas yang dilakukan perusahaan terhadap produknya. Melainkan lebih ke tentang aktivitas yang perusahaan lakukan untuk membentuk persepsi konsumen terhadap si produk.
Jenis-Jenis Positioning
1. Market Positioning
Positioning jenis Ini digunakan untuk membangun citra merek atau produk di benak konsumen. Cara mencapainya adalah melalui 4P, yaitu:
Promotion atau promosi
Price atau harga
Place atau tempat
Product atau produk
Apa itu tujuan dari market positioning? Untuk membuat pelanggan melihat produk dan merek milikmu sebagai pemimpin di pasar. Jika positioning dijalankan dengan baik, ini akan membuka peluang besar untuk terhubung dengan pelanggan.
Contoh market positioning adalah sebagai berikut:
Perusahaan sepatu wanita memposisikan produk sepatunya sebagai simbol status seorang wanita.
Perusahaan fast food yang memiliki menu sandwich memposisikan produk dan mereknya sebagai pilihan fast food yang lebih sehat.
Perusahaan mobil memposisikan dirinya sebagai mobil pilihan teraman untuk keluarga.
2. Brand Positioning
Ini adalah cara perusahaan memposisikan mereknya di benak pelanggannya. Ada tiga jenis brand positioning, yaitu:
Comparative Positioning atau Posisi Perbandingan
Positioning ini dilakukan dengan membandingkan produk atau layanannya dengan alternatif yang tersedia untuk target demografisnya.
Strategi ini membantu membangun Unique Selling Proposition (USP) dan menyoroti nilai produk jika dibandingkan dengan produk lain di pasar.
Differentiation Positioning atau Posisi Perbedaan
Jika kamu ingin berfokus pada fitur produk yang tidak dapat disalin oleh saingan pasar, maka gunakan strategi ini untuk 'membedakan' diri dari pesaing.
Segmentation Positioning atau Posisi Segmentasi
Jika sebuah perusahaan menargetkan lebih dari satu audiens target, penentuan segmentation positioning ini bisa bermanfaat karena membantu memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing kelompok.
Beberapa contoh dari brand positioning adalah:
Pepsi vs Coca-Cola
Netflix vs Apple TV
Zoom vs Microsoft Teams
3. Product Positioning
Apa itu product positioning? Ini adalah cara yang digunakan untuk menemukan tempat produk atau layanan di pasar.
Positioning ini mendefinisikan apa yang membuat produkmu berbeda dari yang lain di pasar sehingga kamu dapat fokus memberikan pesan secara efektif untuk menjelaskan nilainya kepada pelanggan potensial.
Ada empat komponen utama dari product positioning ini, yaitu:
Target
Penting untuk menetapkan target sebelum mulai mengerjakan aktivitas pemasaran, yang didasarkan pada kriteria penting, termasuk demografi, geografi, psikografis, rasa sakit, kebutuhan pelanggan, dan sebagainya.
Kategori
Kamu harus bisa memberitahukan di kategori mana merek atau produkmu akan bersaing. Apakah teknologi atau fashion atau yang lain? Memberikan kejelasan mengenai hal ini akan membantu membangun relevansi merek dengan pelanggan.
Diferensiasi
Saat membuat positioning, sertakan satu diferensiasi milikmu dan jelaskan secara rinci mengapa kamu memiliki perbedaan tersebut. Pastikan juga pembeda tersebut berasal dari perspektif pelanggan, bukan sudut bisnis.
Imbalan
Bagian dari positioning ini mengikat diferensiasi dengan kebutuhan atau tujuan pasar sasaran. Jadi, penting untuk berkomunikasi dengan target pasar sehingga tahu persis bagaimana produkmu yang berbeda ini akan memenuhi kebutuhan mereka.
Jadi, kesuksesan produk sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang target pasar. Setiap pemahaman harus didasarkan pada riset pasar yang solid, jangan pernah bergantung pada asumsi.
Contoh product positioning adalah Bumble dan Tinder. Tahukah kamu kalau Bumble diposisikan sebagai aplikasi kencan untuk para wanita? Ini karena pendirinya memiliki pengalaman negatif dengan beberapa pria di Tinder.
Setelah dia merancang aplikasi dengan sistem hanya pengguna wanita yang dapat memulai kontak pertama, Bumble kini juga menjadi salah satu aplikasi kencan yang juga bisa digunakan untuk mencari persahabatan atau koneksi profesional.
Cara Membuat Strategi Positioning
1. Identifikasi Tujuan
Mulailah dengan mengklarifikasi tujuan untuk membuat strategi penentuan posisi. Apa yang ingin kamu capai? Misalnya untuk meningkatkan pangsa pasar, menargetkan segmen pelanggan baru, atau mengubah citra bisnis.
Memiliki tujuan yang jelas akan memandu strategi positioning yang ingin dibuat.
2. Pelajari Pesaing
Analisis yang mendalam mengenai pesaing sangat penting. Identifikasi pesaing dan pelajari posisi mereka di pasar.
Selain itu, pahami juga bagaimana mereka mengkomunikasikan proposisi nilai uniknya dan apa yang membedakannya. Ini akan membantumu menemukan peluang untuk membedakan merekmu dengan merek pesaing.
3. Buat Peta Persepsi
Ini adalah representasi visual tentang bagaimana konsumen memandang merekmu di pasar. Cara ini akan membantumu memahami dimana merekmu berdiri diantara para pesaing.
Buat alur atau urutan tentang merekmu dan merek pesaing di sebuah peta untuk mengidentifikasi kesenjangan dan peluang untuk penentuan positioning.
4. Buat Timeline
Kembangkan timeline yang menguraikan tolak ukur dan tenggat waktu untuk menerapkan strategi penentuan positioning-mu. Timeline ini harus mencakup tugas-tugas seperti riset pasar, pembaruan branding, pembuatan konten, dan kampanye promosi.
Dengan memiliki timeline yang terstruktur dengan baik, kamu membuat strategi tetap pada jalurnya.
5. Temukan Tema atau Topik
Identifikasi teman atau topik dari segmen pasar tertentu yang selaras dengan kekuatan dan penawaran unik merekmu. Dengan berfokus pada hal tersebut, kamu bisa menjadi ahli di bidang itu dan terhubung lebih dalam dengan audiens yang memang menjadi target.
Itulah penjelasan mengenai apa itu positioning, beserta jenis, contoh, dan langkah untuk melakukannya. Jika kamu masih membutuhkan bantuan untuk mengelola bisnis, bisa menggunakan aplikasi Labamu.
Apapun jenis industri bisnismu, mulai dari kuliner, fashion, jasa, hingga kerajinan tangan dan pertanian, ada berbagai fitur yang bisa membantu. Misalnya, fitur QR Menu, Order Management, hingga Tagihan.
Jadi, tak perlu pikir lama, ya. Segera download Labamu di Google Play atau App Store!