top of page

Melawan Stigma: Kolaborasi Bisnis untuk Percepat Pertumbuhan

10 Juli 2025

Bisnis

Bagikan Artikel Ini

Salah satu PR besar bagi pelaku bisnis di era ini adalah memikirkan bagaimana bisnisnya bisa terus melesat di tengah persaingan yang semakin ketat. Kalau dulu kompetitor adalah lawan, di zaman ini mereka bisa jadi kawan—inilah yang disebut kolaborasi bisnis.

Dengan kolaborasi yang tepat, bisnis bisa tumbuh lebih cepat, menjangkau pasar yang lebih luas, hingga menciptakan produk yang lebih relevan. Mau tahu manfaat dan caranya? Simak artikel ini sampai tuntas!


Apa Itu Kolaborasi Bisnis? 

Mengutip Indeed, kolaborasi bisnis adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Tujuan ini bisa berupa meningkatkan penjualan, menjangkau pasar baru, menciptakan produk inovatif, atau menyelesaikan masalah bisnis tertentu.

Kolaborasi bisnis bisa terjadi secara internal (antar tim atau divisi dalam satu perusahaan) maupun eksternal (antar dua bisnis berbeda yang saling melengkapi).

Dalam kolaborasi, setiap pihak “menyumbangkan” kekuatannya masing-masing. Baik itu keahlian, jaringan, sumber daya, atau pengalaman. Prinsip dasarnya adalah untuk saling melengkapi dan berbagi—bukan bersaing.

Dengan kolaborasi bisnis, kamu bisa menggabungkan ide, strategi, dan aset untuk menciptakan solusi yang tidak hanya menguntungkan satu pihak, tapi membawa manfaat bersama. Ini menciptakan situasi win–win yang memungkinkan semua pihak tumbuh lebih cepat dibandingkan bekerja sendiri-sendiri.


Jenis-jenis Kolaborasi Bisnis



Seperti yang sudah disebutkan, kolaborasi bisnis bisa dilakukan secara internal dan eksternal. Berikut adalah penjelasan sekaligus contoh bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan.


Kolaborasi Bisnis Internal

Kolaborasi internal adalah bentuk kerja sama antar individu, tim, atau divisi dalam satu perusahaan untuk menyelesaikan tugas harian maupun proyek jangka panjang. Dengan dukungan teknologi, bentuk kolaborasi ini makin fleksibel dan efisien, bahkan dalam sistem kerja jarak jauh (remote).


1. Instant Messaging

Komunikasi cepat melalui chat seperti WhatsApp atau Slack untuk membantu koordinasi harian meski tidak selalu bertatap muka. Ini mempercepat pengambilan keputusan dan menjaga ritme kerja.


2. Video Conferencing

Lewat platform seperti Zoom atau Google Meet, tim bisa berdiskusi langsung meski tidak berada di lokasi yang sama. Ini penting untuk menjaga kekompakan dan memperkuat kejelasan instruksi kerja.


3. Online Workspaces

Tools seperti Trello, Notion, atau Asana memungkinkan tim bekerja sama dalam satu ruang digital untuk berbagi ide, membagi tugas, dan memantau progres proyek.


4. Cloud Sharing

Menggunakan layanan seperti Google Drive atau Dropbox, untuk menyimpan dan mengedit file bersama secara langsung. Ini mencegah miskomunikasi dan mempercepat kolaborasi lintas divisi.


5. ERP System

Enterprise Resource Planning adalah sistem manajemen yang menghubungkan berbagai bagian bisnis dalam satu platform terintegrasi. Dengan ERP, kolaborasi antar tim jadi lebih lancar karena semua orang bekerja dengan data yang sama secara real-time.


Kolaborasi Bisnis Eksternal

Kolaborasi eksternal adalah kerja sama antara satu bisnis dengan pihak lain di luar perusahaannya. Bisa dengan vendor, supplier, komunitas, bahkan kompetitor. Bentuknya beragam dan pilihan bentuk kolaborasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan, skala, dan durasi yang diinginkan.


1. Aliansi

Aliansi adalah kolaborasi jangka pendek antara dua atau lebih perusahaan yang saling melengkapi dari segi pengetahuan, sumber daya, atau akses pasar untuk mencapai target tertentu yang sulit dicapai sendirian.

Contoh: Burgreens (restoran makanan sehat) yang pernah berkolaborasi dengan Green Rebel (produsen daging nabati) untuk menghadirkan menu khusus berbahan plant-based.


2. Co-opetition

Co-opetition menggabungkan kata “cooperation” dan “competition”, yaitu kolaborasi antara bisnis yang sebenarnya saling bersaing. Meski terdengar aneh, kerja sama ini bisa menghemat biaya, mempercepat inovasi, dan memperluas pasar.

Contoh: brand fashion lokal Cottonink dan Sejauh Mata Memandang yang pernah bersama-sama menggagas kampanye #IndonesiaTanpaSampah untuk mendorong kesadaran konsumen soal produk ramah lingkungan.


3. Portfolio Collaboration

Jenis kolaborasi ini terjadi saat satu perusahaan besar bermitra dengan banyak mitra kecil sekaligus dalam hubungan jangka panjang.

Contoh: Kopi Tuku bekerja sama dengan petani kopi lokal dari berbagai daerah di Indonesia untuk pengadaan bahan baku di gerainya. Hubungan kerja sama ini adalah bentuk pemberdayaan sekaligus upaya untuk menjaga kualitas produk.


4. Community Collaboration

Jenis kolaborasi ini melibatkan komunitas sekitar, konsumen, atau local influencer baik dalam bentuk edukasi, pemberdayaan, atau kegiatan sosial.

Contoh: Sociolla yang mengadakan berbagai workshop dan event dengan komunitas beauty enthusiast dan micro-influencer di berbagai kota.


5. Network Collaboration

Kolaborasi jenis ini melibatkan beberapa bisnis yang memiliki tujuan dan nilai yang sejalan. Mereka membentuk jejaring untuk saling berbagi informasi, peluang, dan sumber daya.

Contoh: Google for Startups yang membentuk inkubator bisnis untuk perusahaan rintisan di berbagai negara untuk saling berbagi teknologi, pelatihan, dan akses ke investor.


6. Ecosystem Collaboration

Ini adalah bentuk kerja sama jangka panjang yang saling tergantung satu sama lain. Bisnis dalam ekosistem ini saling berbagi inovasi, teknologi, atau infrastruktur untuk tumbuh bersama.

Contoh: eFishery, startup teknologi akuakultur, yang membangun ekosistem bisnis dengan petambak ikan, penyedia pakan, mitra keuangan, dan pembeli hasil panen. Setiap pihak di dalam ekosistem ini saling terhubung lewat platform digital milik eFishery.


Kenapa Kolaborasi Bisnis Penting untuk UMKM?



Di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif dan fluktuatif, pelaku UMKM dituntut untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Namun, keterbatasan modal, sumber daya manusia, atau akses pasar kerap jadi kendala. Di sini kolaborasi bisnis bisa menjadi solusi strategis—bukan hanya untuk bertahan, tapi juga berkembang.

Berikut beberapa manfaat kolaborasi bisnis yang bisa langsung dirasakan pelaku UMKM:

  1. Memperluas jangkauan pasar. Dengan menggandeng mitra atau komunitas, produk UMKM bisa menjangkau konsumen baru tanpa harus membuka cabang atau mengeluarkan biaya besar.

  2. Menghemat biaya. Kolaborasi memungkinkan berbagi biaya promosi, pengadaan, atau produksi ditanggung bersama sehingga lebih efisien.

  3. Meningkatkan daya saing dan kredibilitas brand. Bekerja sama dengan mitra yang sudah dikenal atau punya reputasi baik bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand UMKM.

  4. Mendorong inovasi produk atau layanan. Bertukar ide dan keahlian dengan mitra kolaborasi dapat menghasilkan produk baru yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar.

  5. Akses ke sumber daya atau teknologi yang sebelumnya terbatas. Lewat kolaborasi, UMKM bisa memanfaatkan sistem, alat, atau jaringan yang sebelumnya sulit dijangkau secara mandiri.

  6. Meningkatkan engagement dan loyalitas pelanggan. Kolaborasi yang unik bisa menciptakan pengalaman berkesan yang mendekatkan pelanggan dengan brand.

  7. Membangun ekosistem bisnis yang saling mendukung. Dengan terus berjejaring dan berkolaborasi, UMKM bisa menciptakan komunitas bisnis yang saling dukung dan tumbuh bersama lebih cepat.


Kolaborasi bisnis memang menawarkan banyak manfaat, tapi tidak bisa dimungkiri bahwa kerja sama ini juga membawa tantangan yang harus dikelola. Misalnya seperti pembagian tanggung jawab, keselarasan tujuan, dan pengelolaan komunikasi antar pihak.

Agar kolaborasi bisa berjalan efektif dan saling menguntungkan, kamu butuh aplikasi pengelolaan bisnis yang bisa diandalkan seperti Labamu. Dengan fitur lengkap untuk mencatat transaksi, mengelola staf, hingga kampanye pemasaran, Labamu akan membantumu memastikan bahwa kolaborasi bisnis bisa dijalankan dengan rapi dan terstruktur. Segera unduh aplikasinya lewat Google Play atau App Store, ya!

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
Top-Banners-D-Default-Mobile.webp
Top-Banners-D-Default.webp

Artikel Menarik Lainnya

Kolaborasi Bisnis: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya untuk UMKM

Melawan Stigma: Kolaborasi Bisnis untuk Percepat Pertumbuhan

10 Juli 2025

Networking adalah Kunci Bisnis Berkembang, Ini Caranya!

Networking adalah Cara Penting agar Bisnis Berkembang, Ini Cara Melakukannya!

9 Juli 2025

5 Manfaat Komunitas untuk Bisnis yang Lebih Menguntungkan

5 Manfaat Komunitas untuk Perkembangan Bisnis Lebih Optimal

8 Juli 2025

Know Your Customer adalah​ Proses Penting Verifikasi

Know Your Customer (KYC) adalah​ Proses Penting untuk Identifikasi dan Verifikasi, Ini Alasannya!

7 Juli 2025

Apa Itu PPOB? Ini Keuntungan Jadi Mitra Bisnisnya!

Apa Itu PPOB? Ini Keuntungan Jadi Mitra Bisnisnya dan Cara Memulainya!

4 Juli 2025

bottom of page