top of page

Cara Hitung dan Rumus Harga Pokok Produksi, Kunci Kesuksesan Bisnismu

15 Mei 2024

Bagikan Artikel Ini

Dalam dunia bisnis yang penuh dinamika, menguasai rumus harga pokok produksi ibarat memiliki kompas yang selalu menunjukkan arah ke utara.

Bagi kamu, para pejuang UMKM dan pelaku usaha yang berjiwa petualang, memahami detail ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang menavigasi bisnismu menuju puncak keberhasilan.

Mari kita bersiap untuk sebuah perjalanan, mengarungi lautan bisnis dengan peta yang paling berharga, yakni pengetahuan tentang harga pokok produksi.


Pengertian Harga Pokok Produksi



HPP adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa yang siap dijual. Ini bukan hanya tentang uang yang keluar untuk bahan baku, tapi juga tentang bagaimana energi, waktu, dan sumber daya lainnya berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang berharga.

Dalam dunia bisnis yang penuh warna, harga pokok produksi ibarat kanvas yang akan kamu lukis dengan strategi dan inovasi.


3 Komponen Penting Harga Pokok Produksi



Bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, bukan hanya sekedar angka dalam laporan keuangan, mereka adalah metriks paling penting yang mewujudkan produkmu.

Mari kita jelajahi lebih dalam tentang 3 komponen ini dan mengapa mereka tak terpisahkan dalam membangun kerajaan bisnismu.


1. Bahan Baku

Bahan baku, jantung dari setiap kreasi, adalah bintang yang bersinar dalam produksimu. Seperti benih yang tumbuh menjadi pohon yang rindang, bahan baku adalah dasar dari setiap produk yang kamu tawarkan. 

Namun ingat, kualitas benih menentukan kualitas pohon, begitu pula, kualitas bahan baku menentukan kualitas produk akhir.

Dalam memilih bahan baku, pertimbangkan sumber yang berkelanjutan dan etis. Pasalnya, hal ini tidak hanya tentang produk yang berkualitas, tapi juga tentang membangun citra positif di mata pelangganmu.


2. Tenaga Kerja

Kemudian, ada tenaga kerja langsung, para artisan yang kerja kerasnya seringkali tersembunyi di balik gemerlap produk akhir. Mereka adalah tangan yang mengukir, mengecat, dan merakit, memberikan nyawa pada bahan baku yang diam.

Dalam era otomatisasi ini, jangan lupakan sentuhan manusia yang bisa menambah nilai unik pada produkmu. Investasi dalam kesejahteraan dan pengembangan keterampilan mereka bukan hanya akan meningkatkan kualitas produk, tapi juga loyalitas dan produktivitas.


3. Overhead Pabrik

Overhead pabrik, sang sutradara di balik layar, mengkoordinir semua elemen produksi untuk memastikan bahwa show must go on. Mulai dari listrik yang menyalakan lampu pabrik hingga perawatan mesin yang memastikan kelancaran produksi, overhead pabrik adalah biaya-biaya yang sering tidak terlihat tapi vital bagi produksi.

Dalam mengelola overhead, kecerdasan dan inovasi adalah kuncinya. Misalnya, penggunaan energi terbarukan atau otomatisasi proses bisa mengurangi biaya ini secara signifikan.

Menyelaraskan ketiga komponen ini untuk menciptakan harmoni dalam produksi bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan strategi yang tepat, kamu bisa menciptakan simfoni yang memikat.

Misalnya, penggunaan teknologi terkini bisa mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan efisiensi tenaga kerja. Sementara praktik pengelolaan limbah yang baik bisa mengurangi overhead pabrik sekaligus memberi kontribusi pada keberlanjutan lingkungan.


Rumus Harga Pokok Produksi



Setelah memahami pentingnya harga pokok produksi (HPP) dalam bisnis, mari kita selami lebih dalam soal hal ini. Dalam dunia yang serba cepat ini, menguasai rumus HPP adalah seperti memiliki peta harta karun.

Kali ini, kita akan menggali tiga rumus penting yang bisa membuatmu menjadi kapten yang mahir dalam memandu kapal bisnismu.


1. Rumus Dasar Harga Pokok Produksi

Pertama-tama, ada rumus dasar HPP yang seperti dasar fondasi bagi bangunan. Rumusnya cukup sederhana:


HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Pengertian dari rumus ini adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Tujuannya, tentu saja, untuk menghitung berapa biaya yang dibutuhkan sehingga kamu bisa menetapkan harga jual yang tepat.


Contoh menghitung rumus dasar harga pokok produksi:

Misalnya, jika biaya bahan baku kamu adalah Rp10.000, biaya tenaga kerja langsung Rp5.000, dan biaya overhead pabrik Rp3.000, maka HPP kamu adalah Rp18.000.


2. Rumus Harga Pokok Produksi dengan Persediaan

Selanjutnya, kita memiliki rumus HPP dengan persediaan, yang sedikit lebih kompleks.


Rumusnya adalah:

HPP = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir

Rumus ini digunakan untuk menghitung biaya produksi dengan mempertimbangkan stok barang yang kamu miliki. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang biaya produksi dengan mempertimbangkan persediaan yang ada.


Contoh menghitung rumus harga pokok produksi dengan persediaan:

Sebagai contoh, jika persediaan awal kamu Rp5.000, pembelian selama periode tersebut Rp20.000, dan persediaan akhir Rp4.000, maka HPP kamu adalah Rp21.000.


3. Metode Activity-Based Costing (ABC)

Terakhir, ada metode Activity-Based Costing (ABC) yang seperti menari bersama angka-angka. ABC adalah metode yang mengalokasikan biaya overhead ke produk dan layanan berdasarkan kegiatan yang memakan biaya tersebut. 


Rumusnya bisa bervariasi, tapi dasarnya adalah:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + (Biaya Overhead per Aktivitas × Jumlah Aktivitas)

Metode ABC bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya yang terkait dengan produksi. Hal ini memungkinkan bisnis untuk menilai dengan lebih tepat biaya dari masing-masing komponen produksi.


Contoh menghitung rumus harga pokok produksi dengan metode activity-based costing (ABC):

Sebagai contoh, jika kamu memiliki biaya bahan baku Rp10.000, biaya tenaga kerja langsung Rp5.000, biaya overhead per aktivitas Rp2.000, dan jumlah aktivitas adalah 3, maka HPP menurut metode ABC adalah Rp16.000.


Harga Pokok Produksi Berbeda dengan Total Biaya Produksi

Harga pokok produksi dan total biaya produksi merupakan dua perhitungan yang berbeda, tapi sama-sama penting. Mari kita buat navigasi ini lebih mudah dengan tabel perbandingan dan sebuah contoh nyata untuk memahami konsep ini dengan lebih baik.



Cara Menghitung Harga Dasar Produksi dan Total Biaya Produksi

Bayangkan kamu memiliki bisnis kue kering yang sedang berkembang. Untuk satu box kue kering berukuran 350 gram, mari kita hitung HPP dan total biaya produksinya:


  • Biaya Bahan Baku:

    • Tepung: Rp2.000

    • Gula: Rp1.500

    • Telur: Rp2.000

    • Bahan lain (mentega, coklat, dll.): Rp3.000

    • Total Biaya Bahan Baku: Rp8.500


  • Biaya Tenaga Kerja Langsung:

    • Upah pekerja: Rp1.500


  • Biaya Overhead Produksi Langsung:

    • Listrik: Rp500

    • Penyusutan alat: Rp500

    • Total Biaya Overhead Produksi: Rp1.000


  • Harga Pokok Produksi (HPP) per Box:

    • HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

    • HPP = Rp8.500 + Rp1.500 + Rp1.000 = Rp11.000


  • Total Biaya Produksi:

    • Biaya Administrasi: Rp1.000

    • Biaya Pemasaran: Rp1.500


  • Total Biaya Produksi per Box:

    • Total Biaya Produksi = HPP + Biaya Administrasi + Biaya Pemasaran

    • Total Biaya Produksi = Rp11.000 + Rp1.000 + Rp1.500 = Rp13.500


Memahami rumus harga dasar produksi adalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju kesuksesan bisnis. Namun, sejauh apapun kamu melangkah, Labamu selalu siap menjadi pendamping setiamu.

Berbekal fitur 'Atur Bahan Baku', Labamu membantumu mengelola komponen harga pokok produksi dengan lebih rinci dan menyeluruh, memastikan setiap langkah bisnismu dihitung dengan presisi dan efisiensi.

Kunjungi halaman kami di Labamu dan jadilah bagian dari revolusi digital dalam bisnismu dengan mengunduh aplikasi Labamu. Hanya dengan investasi sekecil Rp 116 ribu per bulan, kamu akan membuka pintu menuju kemudahan, efisiensi, dan pertumbuhan bisnismu.

Bersama Labamu, setiap detail dalam rumus harga dasar produksimu akan menjadi kekuatanmu dalam meraih mimpi. Mari bergabung dalam perjalanan ini dan ubah setiap tantangan menjadi peluang bersama Labamu.

bottom of page