top of page

Outlet adalah: Pengertian, Jenis, sampai Tips Sukses Memulainya

4 September 2024

Bagikan Artikel Ini

Kamu pasti sudah nggak asing dengan istilah outlet. Sederhananya, outlet adalah toko komersial yang digunakan untuk menjual barang langsung ke konsumen.

Nah, supaya lebih tahu serba-serbi mengenai outlet dan tips sukses membangunnya, simak informasi berikut ini yuk, Sahabat Labamu!



Apa Itu Outlet?

Outlet adalah sebuah tempat dimana suatu bisnis menjual produk atau layanannya secara fisik. 

Bedanya, outlet secara spesifik hanya menjual produk dari satu merek saja meski produknya bisa sangat beragam. 

Contohnya adalah outlet busana muslim Shafira dan outlet McDonalds. 

Meski sekarang semuanya sudah serba digital, keberadaan outlet tetap berperan vital dan mampu memberikan manfaat signifikan terhadap suatu bisnis. 

Baik untuk meningkatkan penjualan, memperkuat brand, hingga memperluas pangsa pasar.

Namun faktanya, tidak semua bisnis perlu memilikinya sebab dengan keberadaan platform online, memungkinkan bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet tanpa harus memiliki tempat usaha fisik.

Itu sebabnya, keputusan dan strategi penjualan melalui outlet harus memperhatikan karakteristik bisnis dan target pasar yang dituju.


Perbedaan Outlet, Toko Retail, dan Gerai

Kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, outlet berarti toko. Namun pengertiannya secara spesifik mengacu pada bangunan permanen yang secara khusus menjual produk dari satu merek saja. 

Inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara outlet dan toko retail. Di toko retail seperti toko kelontong, minimarket, dan supermarket, kamu bisa menemukan berbagai produk dari berbagai brand.

Sementara, kalau kamu mempertanyakan apa bedanya outlet dengan gerai (counter), perbedaannya ada pada tata ruangnya. 

Kalau outlet memiliki bangunan fisik dan biasanya berupa ruangan yang cukup besar, gerai bisa jadi hanya sebuah meja pajangan atau showcase kecil untuk menjual produk. 

Contohnya adalah gerai-gerai makanan yang ada di dalam mall. 

Ketiganya memang sama-sama tempat untuk menjual barang tetapi ternyata ada bedanya juga, kan?


Jenis-jenis Outlet

Dilihat dari jenisnya, outlet bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni outlet fisik, outlet online, dan outlet gabungan. Berikut penjelasan detailnya. 


1. Outlet Fisik

Outlet fisik adalah jenis outlet yang berupa toko fisik dan berada di lokasi tertentu. Jenis outlet ini umumnya terletak di lokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen.

Dengan begitu, konsumen bisa langsung datang, melihat-lihat, dan membeli produk tersebut. 

Contoh outlet fisik adalah toko pakaian, showroom mobil, dan restoran cepat saji.


2. Outlet Online

Outlet online adalah jenis outlet yang hanya beroperasi secara daring melalui platform digital. 

Jenis outlet ini memungkinkan konsumen untuk membeli produk tanpa harus datang langsung ke tokonya. Cukup melakukan pembelian melalui website, aplikasi, atau platform online.

Selain proses pembeliannya, pembeli juga bisa melakukan pembayaran secara online. Contoh outlet online adalah e-commerce, situs jual beli, dan toko berbasis aplikasi.


3. Outlet Gabungan

Outlet gabungan mengkombinasikan kedua jenis outlet yang telah disebutkan sebelumnya. Melalui outlet ini, konsumen bisa memilih untuk membeli produk dengan datang langsung ke toko atau melalui platform online yang disediakan toko tersebut. 

Bagi konsumen, cara ini memberikan keleluasaan karena mereka bisa memilih cara belanja yang paling nyaman bagi dirinya. Sementara bagi bisnis, cara ini efektif untuk menjangkau pasar yang lebih luas. 


Tips Sukses Membuka Outlet



Supaya outlet yang kamu bangun bisa sukses dan bertahan, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Yuk, simak tips berikut ini! 


1. Pilih Lokasi Strategis

Pemilihan lokasi yang strategis bisa mendukung keberhasilan outlet. Pasalnya, hal ini memungkinkan konsumen untuk mudah mengakses dan menemukannya.

Sebuah lokasi dapat dikatakan strategis jika dekat dengan akses jalan raya atau pusat keramaian seperti kampus, gedung perkantoran, atau perumahan.

Selain itu, perhatikan juga faktor visibilitas dan legalitasnya, ya! 


2. Tentukan Tema Interior

Setiap merek biasanya sudah memiliki image yang menjadi identitasnya. Salah satu yang menonjol adalah penggunaan warna di dalamnya. 

Nah, citra ini bisa kamu gunakan sebagai color template untuk tema interior outlet sehingga pelanggan juga lebih mengasosiasikannya dengan brand image yang kamu bangun.

Misalnya Pertamina yang identik dengan dominan warna merah dan putih. Dari jauh pun kamu sudah bisa mengenalinya kan? 


3. Optimalkan Harga

Kamu mungkin berpikir bahwa untuk mendapatkan banyak konsumen, harga yang ditawarkan harus ditekan serendah mungkin.

Padahal strategi harga ini tidak selalu berlaku, lho. Ada banyak faktor lain yang perlu kamu pertimbangkan, seperti kualitas, brand image, dan kesan yang ingin dimunculkan.

Maka dari itu, kuncinya adalah menetapkan harga yang optimal tidak under price maupun over price.


4. Berikan Pelayanan yang Baik

Pelayanan yang baik bisa menciptakan kepuasan pelanggan dan membuat mereka datang lagi. Maka dari itu, latih seluruh karyawan untuk memberikan pelayanan yang baik, responsif, dan solutif. 

Pastikan pelanggan keluar dari tokomu membawa pengalaman yang positif dan berkesan.


5. Manfaatkan Teknologi untuk Memperluas Jangkauan Pasar

Di era digital seperti sekarang, penggunaan teknologi bisa membantu memperluas jangkauan pasar. 

Yap, ini mirip dengan bagaimana membangun jenis outlet gabungan seperti yang telah dijelaskan di atas kamu bisa mengoptimalkan penggunaan media sosial maupun marketplace.


6. Berinvestasi dalam Periklanan Lokal

Kalau target pasarmu menyasar wilayah tertentu, kamu bisa memanfaatkan media periklanan lokal untuk membantu memasarkan produk. 

Contohnya, iklan cetak di koran, radio spot, papan reklame, atau endorse influencer lokal. Namun yang paling penting adalah pastikan kamu melacak dan mengevaluasi hasilnya mana yang works dan mana yang tidak. 


7. Mengelola Keuangan dengan Baik

Terakhir, supaya outlet yang kamu jalankan bisa bertahan, butuh manajemen keuangan yang baik dalam pengelolaannya. 

Pastikan kamu bisa “memutarkan” uangnya dan tidak mencampurnya dengan keuangan pribadi. Yang tak kalah penting, pastikan kamu mencatat setiap transaksi yang terjadi, baik pengeluaran maupun pemasukan. 


Syukurlah sekarang sudah ada Labamu yang bisa mencatat semua detail transaksi, merekap stok barang, hingga menyediakan QR. Masih banyak lagi fitur lainnya, makanya buruan download aplikasinya lewat Google Play atau App Store dan rasakan manfaatnya!

bottom of page