top of page

Kurs adalah: Mengenal Nilai Tukar Mata Uang dan Dampaknya bagi Bisnis

20 Juni 2025

Bisnis

Bagikan Artikel Ini

Bagi sebagian pelaku UMKM, istilah kurs mungkin terdengar seperti sesuatu yang hanya penting bagi pelaku ekspor-impor berskala besar. Padahal, dalam realitas bisnis masa kini yang semakin terdigitalisasi dan terhubung secara global, kurs adalah sesuatu yang tak bisa diabaikan.

Selain berdampak langsung pada biaya operasional, perubahan nilai tukar juga memengaruhi margin keuntungan sampai daya saing bisnis. Oleh karena itu, memahami kurs bukan hanya soal tahu berapa nilai tukar hari ini, tapi juga soal membaca tren, mengelola risiko, dan mengambil keputusan strategis.

Di artikel ini, Labamu akan menguraikan apa itu kurs dan hal penting lain yang perlu kamu pahami. Yuk, baca sampai tuntas supaya kamu semakin siap menghadapi dinamika ekonomi global!


Pengertian Kurs

Secara sederhana, kurs adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Misalnya, jika 1 dolar AS setara dengan Rp16.000, maka kurs rupiah terhadap dolar adalah Rp16.000/USD.

Namun, di balik angka tersebut, kurs menyimpan peran besar dalam menentukan arah perekonomian. Baik dalam skala nasional maupun di level usaha kecil dan menengah.

Seperti yang dijelaskan Investopedia, kurs bukan hanya sekadar nilai tukar antar mata uang, tetapi juga menjadi indikator penting dari kesehatan ekonomi sebuah negara.

Bersama dengan suku bunga dan tingkat inflasi, kurs sangat memengaruhi bagaimana perdagangan internasional berjalan. Ini artinya, fluktuasi kurs bukan cuma urusan bank sentral atau perusahaan multinasional, tetapi juga memberikan implikasi langsung bagi UMKM, terutama yang sudah atau sedang bergerak ke pasar digital, global, atau yang menggunakan produk dan layanan berbasis mata uang asing.

Maka dari itu, memahami konsep kurs dan apa yang memengaruhinya bukan sekadar pengetahuan ekonomi, tapi bagian dari strategi bisnis yang cerdas.


Jenis-jenis Kurs yang Perlu Dipahami Pelaku UMKM



Setelah memahami bahwa kurs bisa berdampak besar terhadap kegiatan bisnis, kini saatnya mengenali jenis-jenis kurs dalam dunia perdagangan dan transaksi internasional. Berikut beberapa jenis kurs yang paling umum dan relevan untuk pelaku UMKM.


1. Kurs Jual dan Kurs Beli

Kurs jual adalah nilai yang ditetapkan oleh bank ketika mereka menjual mata uang asing kepada nasabah. Sementara kurs beli adalah nilai yang ditetapkan oleh bank ketika mereka membeli mata uang asing dari nasabah.

Misalnya ketika kamu akan membeli produk dari luar negeri dan harus membayar dalam dolar, maka kamu akan dikenakan kurs jual. Sebaliknya, jika kamu menerima pembayaran dalam dolar dari pelanggan luar negeri, maka bank akan menggunakan kurs beli.


2. Kurs Tengah

Kurs tengah adalah rata-rata dari kurs jual dan kurs beli. Kurs ini sering digunakan oleh Bank Indonesia untuk keperluan referensi dan publikasi resmi. Meski tidak selalu digunakan dalam transaksi riil, kurs tengah penting sebagai indikator nilai tukar rata-rata harian.


3. Kurs Spot

Kurs spot adalah kurs yang berlaku untuk transaksi yang penyelesaiannya dilakukan segera, biasanya dalam waktu dua hari kerja.

Ini adalah contoh relevan bagi UMKM yang melakukan pembayaran internasional secara langsung, misalnya untuk pembelian bahan baku atau alat produksi dari luar negeri.


4. Kurs Forward

Berbeda dari kurs spot, kurs forward adalah kurs yang disepakati hari ini untuk transaksi yang akan dilakukan di masa depan dengan tujuan untuk melindungi nilai (hedging) dari fluktuasi kurs.

Misalnya, kamu akan menandatangani kontrak pembelian bahan baku dari luar negeri dalam enam bulan mendatang. Untuk menghindari risiko nilai tukar yang fluktuatif, kamu bisa menggunakan kurs forward.


5. Kurs Tetap dan Kurs Mengambang

Kurs tetap (fixed exchange rate) adalah kurs yang ditetapkan oleh pemerintah dan dijaga pada level tertentu. Sementara kurs mengambang (floating exchange rate) adalah kurs yang dibentuk oleh mekanisme pasar berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar valuta asing.

Saat ini, Indonesia menganut sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate), yang artinya Bank Indonesia bisa tetap melakukan intervensi jika terjadi gejolak besar.


Faktor-faktor yang Memengaruhi Perubahan Kurs

Nilai tukar mata uang bisa berubah setiap hari, bahkan dalam hitungan jam. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, tapi berikut ini adalah beberapa yang paling utama.


1. Inflasi

Negara dengan tingkat inflasi rendah cenderung memiliki mata uang yang lebih kuat. Hal ini karena daya beli masyarakat tetap terjaga sehingga menarik bagi investor dan pelaku pasar. Sebaliknya, inflasi tinggi akan melemahkan nilai mata uang karena mengurangi kepercayaan pasar terhadap kestabilan ekonomi negara tersebut.


2. Suku Bunga

Suku bunga yang tinggi menarik investasi asing karena menawarkan imbal hasil lebih besar. Ketika banyak investor menukar mata uang asing ke dalam mata uang lokal untuk berinvestasi, permintaan naik, dan nilai mata uang pun ikut naik. Sebaliknya, suku bunga rendah cenderung melemahkan nilai tukar karena hasil investasinya kurang menarik.


3. Stabilitas Politik dan Ekonomi

Negara dengan kondisi politik yang stabil dan ekonomi yang sehat biasanya memiliki kurs mata uang yang kuat dan lebih stabil. Sebaliknya, ketidakpastian politik atau konflik sosial bisa menyebabkan arus modal keluar dari negara tersebut sehingga melemahkan nilai tukarnya.


4. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara. Jika suatu negara mengekspor lebih banyak daripada mengimpor (surplus), maka permintaan terhadap mata uangnya meningkat dan kurs akan menguat. Sebaliknya, defisit perdagangan bisa menyebabkan tekanan terhadap mata uang lokal karena kebutuhan untuk membayar impor dengan mata uang asing.


5. Utang Luar Negeri

Semakin besar utang luar negeri suatu negara, semakin besar pula beban pembayaran kembali dalam mata uang asing. Hal ini bisa memengaruhi kepercayaan investor terhadap kemampuan negara membayar utangnya, dan jika kepercayaan menurun, maka nilai tukar pun ikut terdampak.


6. Intervensi Bank Sentral

Bank sentral seperti Bank Indonesia atau Federal Reserve di AS bisa ikut campur di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Mereka bisa membeli atau menjual mata uang tertentu untuk memengaruhi nilai tukarnya. Intervensi ini sering dilakukan ketika nilai tukar berfluktuasi terlalu ekstrem dan berisiko mengganggu stabilitas ekonomi nasional.


7. Spekulasi Pasar

Spekulasi terjadi ketika trader atau investor, memperkirakan arah pergerakan nilai tukar mata uang di masa depan, lalu melakukan transaksi berdasarkan prediksi tersebut. Misalnya, jika banyak spekulan percaya bahwa nilai rupiah akan melemah dalam waktu dekat, mereka akan menjual rupiah dan membeli dolar. Aksi ini bisa membuat kurs rupiah benar-benar melemah—bahkan jika kondisi fundamental ekonomi sebenarnya stabil.


Dampak Perubahan Kurs terhadap UMKM

Fluktuasi nilai tukar bisa sangat memengaruhi aktivitas dan keberlanjutan bisnis skala kecil dan menengah, terutama bagi UMKM yang sudah go global atau go digital. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu dipahami.


1. Memengaruhi Biaya Operasional

Jika bisnismu bergantung pada bahan baku atau produk impor, pelemahan rupiah bisa membuat biaya pembelian meningkat. Hal ini bisa terjadi juga pada langganan software, pengiriman barang lintas negara, hingga pembayaran vendor luar negeri. Naiknya biaya operasional ini sering kali sulit dihindari dan dapat mengganggu arus kas UMKM.


2. Memengaruhi Profit Margin

Ketika nilai tukar berubah dan biaya produksi naik, pelaku UMKM tidak selalu bisa langsung menaikkan harga jual. Akibatnya, margin keuntungan jadi menipis. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu keberlanjutan usaha dan mempersulit perencanaan bisnis ke depan.


3. Menentukan Daya Saing di Perdagangan Internasional

Nilai tukar rupiah yang lemah dapat menguntungkan UMKM yang mengekspor produk karena harga jual menjadi lebih kompetitif di pasar global. Namun sebaliknya, jika rupiah menguat, produk lokal bisa terasa mahal di luar negeri dan kalah bersaing dengan produk dari negara lain. Artinya, perubahan kurs bisa jadi peluang atau tantangan tergantung jenis usahanya.


4. Memengaruhi Harga Jual dan Permintaan Pasar

Ketika kurs melemah dan biaya produksi meningkat, pelaku UMKM bisa terdorong untuk menaikkan harga jual. Namun, tidak semua pasar dapat menerima kenaikan harga, apalagi jika daya beli konsumen sedang menurun. Hal ini bisa menurunkan permintaan dan mengganggu kelangsungan usaha.


5. Mempengaruhi Perencanaan Keuangan dan Investasi

Fluktuasi kurs juga membuat perhitungan biaya di masa depan menjadi tidak pasti. Ini menyulitkan pelaku usaha dalam membuat proyeksi anggaran, menetapkan harga jual, atau merencanakan ekspansi. Ketidakpastian ini juga bisa membuat pelaku UMKM lebih berhati-hati atau bahkan menunda investasi penting.


Cara Menyiasati Kurs yang Selalu Berubah-ubah



Bagi pelaku UMKM yang terlibat dalam aktivitas impor maupun ekspor, fluktuasi nilai tukar bukan sekadar istilah ekonomi—melainkan sudah menjadi realita bisnis yang harus dihadapi. Berikut ini adalah beberapa strategi untuk menyiasati nilai tukar yang berubah-ubah.


1. Menukar Mata Uang (Currency Conversion)

Kalau bisnismu melakukan atau menerima pembayaran dalam mata uang asing, proses konversi sangat penting. Kamu bisa mempertimbangkan untuk menukar mata uang dengan kurs spot (meski sering kali disertai biaya tambahan) atau memilih penyedia layanan pembayaran yang menawarkan kurs lebih kompetitif dan biaya lebih rendah. Ini berguna untuk menekan pengeluaran dan menjaga profit tetap optimal.


2. Melindungi Nilai Valuta Asing (Currency Hedging)

Hedging adalah strategi manajemen risiko untuk melindungi bisnis dari perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan. Misalnya, jika Anda harus membayar vendor luar negeri dalam 2 bulan ke depan, Anda bisa menggunakan kontrak forward untuk "mengunci" kurs saat ini untuk mengantisipasi kenaikan nilai tukar. Dengan begitu, kamu bisa mengatur anggaran dan meminimalkan potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar.


3. Arbitrase Valuta Asing (Currency Arbitrage)

Arbitrase adalah strategi tingkat lanjut yang memanfaatkan perbedaan harga mata uang di pasar yang berbeda. Misalnya, jika nilai euro di pasar Hong Kong lebih rendah daripada di London, pelaku arbitrase bisa membeli euro di Hong Kong dan menjualnya di London untuk meraih keuntungan. Namun, strategi ini sangat kompleks dan berisiko tinggi, serta memerlukan pemahaman pasar yang dalam dan akses ke alat trading profesional. Bagi UMKM, ini mungkin bukan pilihan utama, tapi tetap penting untuk memahami konsep dasarnya.


Perubahan nilai tukar memang bukan sesuatu yang bisa kita kendalikan, tapi bukan berarti pelaku UMKM tidak bisa bersiap menghadapinya. Dengan informasi di atas, kamu pasti jadi lebih siap untuk mengambil keputusan yang tepat.

Nah, selain memilih metode pembayaran yang efisien hingga mempertimbangkan strategi untuk menyiasatinya, penting buat kamu untuk memiliki alat bantu yang dapat memudahkan pengelolaan keuangan, transaksi, dan strategi bisnis.

Untungnya, Labamu hadir sebagai solusi pengelolaan bisnis dengan fitur-fitur yang lengkap dan mudah dipahami. Download aplikasi Labamu sekarang lewat Google Play atau App Store dan kelola bisnis dengan lebih cerdas.

Artikel Menarik Lainnya

Kurs adalah: Jenis, Faktor, Dampak, dan Cara Menyiasatinya

Kurs adalah: Mengenal Nilai Tukar Mata Uang dan Dampaknya bagi Bisnis

20 Juni 2025

Produk digital adalah: Pengertian dan Contohnya yang Penting Diketahui

Produk Digital adalah Peluang Bisnis yang Menjanjikan, Ini Contohnya

19 Juni 2025

7 Rekomendasi Saham Jangka Panjang dan Tips Memilihnya

7 Rekomendasi Saham Jangka Panjang yang Cocok Dimiliki saat Ini

17 Juni 2025

Komunitas Bisnis: 7 Manfaat Jika Bergabung di Dalamnya!

7 Manfaat Bergabung dengan Komunitas Bisnis, Bisa Membuat Kamu Tumbuh Bersama Anggota Lainnya!

18 Juni 2025

Tantangan UMKM​, Bisakah Dibantu oleh Komunitas Bisnis?

Berbagai Tantangan yang Dihadapi UMKM​, Mengapa Komunitas Bisnis Bisa Jadi Salah Satu Solusinya?

16 Juni 2025

8 Rekomendasi Aplikasi Penjualan Barang, Pebisnis Wajib Tahu!

8 Rekomendasi Aplikasi Penjualan Barang dan Keunggulannya

13 Juni 2025

7 Ilmu Bisnis yang Wajib Diketahui Pebisnis Pemula

7 Ilmu Bisnis yang Wajib Diketahui Pemula agar Bisnis Lancar

11 Juni 2025

Produk Branding: Unsur dan Manfaatnya untuk Eskalasi Bisnismu

Pentingnya Branding Produk, Cari Tahu Apa yang Harus Dikerjakan!

10 Juni 2025

Perkembangan Bisnis = Kepercayaan Pelanggan, Caranya?

Bisa Dipercaya Pelanggan Penting untuk Perkembangan Bisnis, Ini Cara Melakukannya!

9 Juni 2025

Branding UMKM Tak Perlu Modal Besar, Ini 4 Tipsnya!

4 Tips Branding Untuk Bisnis UMKM​, Tak Perlu Keluar Uang Banyak!

9 Juni 2025

Jangan Langsung Gas! Ini Keuntungan dan Risiko Ekspansi Bisnis

Ekspansi Bisnis adalah: Keuntungan dan Risikonya

5 Juni 2025

Panduan Praktis Laporan Perubahan Modal: Pengertian sampai Contohnya

Laporan Perubahan Modal: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Contohnya

4 Juni 2025

Top-Banners-D-Default.webp
Top-Banners-D-Default-Mobile.webp

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
bottom of page