4 Tips Branding Untuk Bisnis UMKM, Tak Perlu Keluar Uang Banyak!
9 Juni 2025
LabamuHub
Bagikan Artikel Ini

Dalam bisnis, branding sangat penting untuk mempertahankan dan memperkuat merek yang dimiliki sehingga mampu menarik perhatian calon pelanggan untuk menjadi pelanggan tetap. Bagi pengusaha UMKM, branding juga penting meskipun cara melakukannya pasti berbeda dengan usaha skala besar.
Apa pun ukuran bisnisnya, merek yang kuat membantu menarik pelanggan, membangun kepercayaan, dan meningkatkan pendapatan. Namun, kamu tidak memerlukan anggaran besar untuk membuat dampak yang besar karena strategi yang murah pun dapat membantu bisnis kamu tampil menonjol.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pengusaha UMKM dalam melakukan branding.
Tips Branding yang Bisa Dilakukan UMKM
1. Pertama, Buat Identitas Merek
Identitas merek bisnis kamu harus lebih dari sekadar logo yang bergaya. Ini adalah bagian penting agar merek kamu terlihat, terasa, dan mampu berbicara kepada pelanggan. Ini memengaruhi seluruh pengalaman ,pelanggan yang pada akhirnya memengaruhi cara orang lain memandang kredibilitas dan bisnis kamu.
Berikut adalah cara mendapatkan identitas merek yang tepat untuk bisnis kamu.
Riset, Riset, dan Riset
Kamu tidak bisa menciptakan identitas merek yang terhubung dengan pelanggan jika tidak memahami mereka sejak awal. Jadi, pertama-tama luangkan waktu untuk benar-benar mempelajari audiens primer, sekunder, dan tersier yang kamu tuju.
Setelah memiliki pemahaman yang mendalam tentang pelanggan, lanjutkan dengan penelitian kompetitif. Bagaimana bisnis lain yang sama dengan kamu memposisikan diri mereka dalam hal elemen visual, kepribadian, dan tema?
Terakhir, jangan lupa untuk mewawancarai orang-orang yang paling dekat dengan merek kamu saat ini, yaitu orang-orang yang bekerja dengan kamu karena mereka memiliki sudut pandang yang penting mengenai bagaimana bisnis kamu seharusnya digambarkan.
Ciptakan Identitas Merek
Sekarang saatnya menerjemahkan semua hasil penelitian tersebut ke dalam bentuk visual. Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu tentukan:
Logo
Palet warna
Tipografi
Ikonografi
Fotografi dan grafis untuk kampanye pemasaran
Saat membangun identitas merek, pikirkan tentang 3C dalam branding, yaitu:
Clarity atau Kejelasan. Buat logo yang memberikan pesan jelas kepada pelanggan. Jika mereka harus berpikir keras untuk menafsirkan identitas yang kamu buat, itu artinya merek kamu belum cukup jelas.
Consistency atau Konsistensi. Logo kamu harus sama di semua media. Mengapa? Karena konsistensi merek menggambarkan kepercayaan diri dan disiplin.
Commitment atau Komitmen. Jangan patah semangat jika merek tidak langsung dikenal orang. Jangan lupa bahwa branding yang hebat membutuhkan waktu lama.
Tentukan Kisah Tepat untuk Branding Bisnis UMKM
Perkuat identitas merek dengan cerita. Ini tidak harus berupa cerita asal mula merek diciptakan, meskipun sebaiknya harus tetap memiliki komponen mengapa kamu memulai bisnis tersebut.
Tujuan dari pembuatan kisah merek adalah harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang dipercayai oleh bisnis kamu?
Masalah apa yang diatasi oleh produk atau layanan kamu?
Bagaimana bisnis kamu memecahkan masalah tersebut?
Ke mana arah bisnis kamu?
Ulangi dan Perbaiki
Tak masalah jika identitas merek berubah seiring berjalannya waktu. Justru, kamu harus terus menganalisis dan memerbaikinya berdasarkan feedback dari pelanggan. Uji strategi dan taktik baru untuk melihat mana yang paling berhasil.
Misalnya, kamu dapat menguji dua tagline yang berbeda untuk melihat cerita mana yang paling sesuai dengan pelanggan.
2. Jadilah Ahli di Bidang Content Marketing
Bisnis UMKM pastinya tidak memiliki anggaran pemasaran yang besar. Untungnya, ada cara yang terjangkau untuk membuat merek kamu dikenal dan berada di depan orang yang tepat, yaitu dengan content marketing atau pemasaran konten.
Bahkan dengan anggaran terbatas, kamu bisa membuat postingan blog, video, atau panduan langsung yang menjawab pertanyaan audiens sehingga menawarkan nilai nyata kepada target pelanggan. Ini akan membuat mereka akan mempercayai (dan memilih) merek kamu.
Misalnya, jika kamu memiliki toko roti dan menyadari bahwa banyak orang yang mencari tips membuat roti, buatlah panduan atau video panduan. Konten ini memberikan nilai dan ketika pelanggan yang sama memutuskan untuk membeli roti daripada membuat sendiri, mereka akan datang kepada kamu.
3. Cari Peluang Partnership untuk Branding Bisnis UMKM
Konsumen suka membeli dari merek yang mereka percayai. Namun, jika kamu adalah bisnis baru, membangun kepercayaan bisa memakan waktu. Cara terbaik untuk mempercepat prosesnya adalah dengan menjalin partnership atau kemitraan dengan merek yang sudah dipercaya dan dibeli oleh calon pelanggan.
Jika pelanggan diperkenalkan dengan bisnis kamu oleh merek yang sudah mereka kenal dan percayai, mereka lebih cenderung percaya kepada kamu. Kuncinya adalah menemukan bisnis kecil yang berpikiran sama dengan audiens yang serupa, tetapi tidak kompetitif.
Misalnya, kamu bisa bermitra dengan bisnis yang saling melengkapi, seperti toko roti dan kedai kopi, untuk menyelenggarakan acara. Selain itu, bisa juga dengan mengadakan giveaway bersama atau membuat konten kolaborasi di media sosial.
Baca juga: 7 Cara Membangun Networking, Langkah Penting dalam Mengembangkan Bisnis!
4. Bangun Komunitas, Baik Online dan Offline
Branding yang hebat adalah tentang koneksi yang diciptakan, termasuk juga untuk UMKM. Ini karena pelanggan ingin terlibat dengan merek yang terasa otentik, mudah dipahami, dan manusiawi, bukan hanya bisnis yang mencoba melakukan penjualan.
Cara terbaik untuk melakukannya? Bangun komunitas di sekitar merek kamu. Komunitas ini akan memberi jalur komunikasi langsung dengan pelanggan dan membuat mereka merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Kamu tidak memerlukan anggaran pemasaran yang besar untuk membangun sebuah komunitas, hanya konsistensi, keterlibatan, dan sedikit kreativitas. Cara paling mudah adalah dengan mengajukan pertanyaan, membalas komentar, dan melibatkan follower di media sosial. Semakin sering berinteraksi dengan audiens, semakin kuat komunitas kamu.
Sementara untuk interaksi offline, kamu bisa menambahkan catatan tulisan tangan di setiap produk yang dibeli pelanggan. Tulisan sederhana seperti “Terima kasih telah berbelanja bersama kami!” yang ditulis tangan akan membuat pelanggan merasa dihargai.
Baca juga: Perbedaan Networking Online dan Offline, Lebih Baik Pilih yang Mana?
Selain membangun komunitas dengan pelanggan, kamu juga sebaiknya memiliki komunitas bisnis agar memiliki networking atau jaringan tepat yang bisa membantu bisnis kamu tumbuh dan berkembang. Salah satu yang terbaik adalah LabamuHub dari Labamu.
Dibangun untuk membangun koneksi dan berkolaborasi dengan tujuan untuk #TumbuhBersama, LabamuHub hadir sebagai one-stop solution untuk membantu kamu mengembangkan usaha dan go digital. Apalagi di sini ada program Ekspansi Bisnis dan Ekspor, yang dapat membantu kamu membuka peluang bisnis lebih luas sampai ke pasar internasional.
Jadi, selain memastikan kamu telah melakukan branding yang tepat untuk bisnis UMKM yang dimiliki, luangkan waktu juga untuk bergabung dengan LabamuHub dari Labamu agar kamu bisa bertukar pikiran dengan sesama pebisnis, baik dari satu maupun beda industri.