Artikel Menarik Lainnya
Know Your Customer (KYC) adalah Proses Penting untuk Identifikasi dan Verifikasi, Ini Alasannya!
7 Juli 2025
Bagikan Artikel Ini

Dalam dunia bisnis digital, salah satu yang memainkan peran penting untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi risiko penipuan dan kejahatan keuangan adalah Know Your Customer (KYC).
Melakukan pemeriksaan KYC sangat berharga bagi keselamatan dan keamanan bisnis yang dijalankan, serta memastikan kamu tetap mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Bagi kamu yang belum tahu apa itu KYC dan pentingnya untuk bisnis yang kamu miliki, baca artikel ini sampai selesai untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya.
Pengertian Know Your Customer adalah
Know Your Customer atau KYC mengacu pada kerangka kerja untuk memverifikasi identitas pelanggan, menilai profil risiko mereka, dan memahami sifat dan tujuan aktivitas keuangan mereka.
KYC sendiri menjadi praktik regulasi wajib bagi lembaga keuangan seperti bank, pialang, dan perusahaan investasi. Sementara Industri tertentu lainnya mungkin juga tunduk pada persyaratan KYC tergantung pada yurisdiksinya.
KYC biasanya melibatkan beberapa prosedur, seperti Customer Identification Program (CIP), Customer Due Diligence (CDD), dan pemantauan berkelanjutan atau Enhanced Due Diligence (EDD).
1. Customer Identification Program (CIP)
CIP bertujuan untuk memastikan bahwa hanya pelanggan sah yang dapat mengakses layanan. Setidaknya empat informasi utama yang mengidentifikasi nasabah perorangan, yaitu:
Nama lengkap
Tanggal lahir
Alamat tempat tinggal atau bisnis
Nomor identifikasi dari kartu identitas yang dikeluarkan pemerintah, seperti KTP, SIM, atau paspor
Perusahaan kemudian harus memverifikasi informasi tersebut dengan menggunakan prosedur berbasis risiko, termasuk mungkin meminta dokumentasi tambahan.
Sementara untuk klien korporat, lembaga mungkin memerlukan dokumentasi seperti sertifikat pendaftaran bisnis untuk memverifikasi nama, alamat, dan struktur kepemilikan atau kontrol entitas yang sah.
Selain metode berbasis dokumen, banyak lembaga yang juga mengandalkan verifikasi non-dokumen, seperti menghubungi secara langsung atau melakukan referensi silang informasi dengan daftar pemerintah dan basis data publik.
2. Customer Due Diligence (CDD)
CDD didasarkan pada informasi yang dikumpulkan selama CIP untuk menilai tingkat risiko nasabah dan menentukan tingkat pemantauan yang sesuai. Proses ini dapat melibatkan pengumpulan informasi tambahan mengenai riwayat keuangan, sumber dana, aktivitas, dan tujuan transaksi tertentu.
Tujuan CDD adalah untuk memperoleh informasi yang cukup untuk memahami perilaku keuangan pelanggan, menilai profil risiko nasabah, dan memastikan lembaga dapat memantau aktivitas yang mencurigakan secara efektif.
3. Enhanced Due Diligence (EDD)
EDD adalah serangkaian tindakan intensif yang berlaku untuk nasabah berisiko tinggi yang ditandai selama CDD. Hal ini bertujuan untuk mengelola risiko tinggi yang teridentifikasi selama uji tuntas standar.
Proses ini melibatkan pemeriksaan latar belakang yang lebih rinci, verifikasi sumber dana dan kekayaan, dan pengawasan transaksi yang lebih ketat.
Lembaga mungkin perlu mengumpulkan dokumentasi tambahan seperti laporan bank, catatan bisnis, pengajuan pajak, atau bahkan surat pernyataan yang mengonfirmasi keabsahan kekayaan nasabah.
Manfaat Pemeriksaan KYC
Berikut empat alasan utama mengapa KYC menjadi sangat penting:
1. Menjaga Keamanan Data dan Transaksi
Dengan menerapkan KYC, penyedia layanan dapat memastikan bahwa akun yang dibuat benar-benar dimiliki oleh individu yang sah. Verifikasi ini membantu melindungi data pribadi pengguna dari risiko pencurian identitas atau akses ilegal.
Selain itu, transaksi keuangan yang dilakukan oleh pengguna juga menjadi lebih aman karena sistem dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan sejak awal.
Tanpa adanya KYC, platform digital menjadi rentan terhadap peretasan, penyalahgunaan akun, dan praktik manipulatif yang bisa merugikan pengguna.
2. Know Your Customer adalah Bentuk Kepatuhan terhadap OJK dan UU PDP
Penerapan KYC bukan hanya soal keamanan teknis, tetapi juga merupakan bentuk kepatuhan terhadap berbagai regulasi nasional.
Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan lembaga keuangan dan penyedia layanan digital untuk menjalankan proses KYC sebagai bagian dari tata kelola yang baik dan bertanggung jawab.
Sementara Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) mengharuskan perusahaan untuk mengelola data pribadi dengan transparan, sah, dan aman.
Dengan begitu, KYC menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa pengumpulan data pengguna dilakukan dengan benar dan sesuai hukum.
3. Mencegah Penyalahgunaan Akun atau Penipuan
KYC berperan penting dalam mencegah praktik kejahatan digital seperti penipuan identitas, pencucian uang, atau pembuatan akun palsu. Dengan verifikasi yang menyeluruh, platform dapat menyaring pengguna yang berpotensi melakukan tindakan merugikan atau kriminal.
Jika terjadi pelanggaran, sistem dapat menelusuri pelaku dengan lebih mudah karena data identitas yang telah terdokumentasi. Ini juga memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna lain dari potensi penyalahgunaan layanan.
4. Membuka Akses ke Fitur Layanan yang Lebih Lengkap
Salah satu manfaat praktis dari menyelesaikan proses KYC adalah akses ke fitur layanan yang lebih luas dan fleksibel.
Misalnya, pengguna yang telah terverifikasi bisa menikmati limit transaksi yang lebih tinggi, kemudahan dalam proses penarikan atau penyetoran dana, dan layanan premium lainnya.
Ini bisa menjadi insentif bagi pengguna untuk menyelesaikan proses verifikasi dan membangun hubungan yang lebih aman dan terpercaya dengan penyedia layanan.
Proses KYC di Aplikasi Labamu
Agar kamu sebagai pengguna aplikasi Labamu bisa terverifikasi dan menggunakan seluruh fitur, berikut adalah langkah-langkah KYC yang harus dilalui:
Siapkan e-KTP untuk melakukan verifikasi. Kemudian klik “Mulai Verifikasi Akun”.
Bersiap untuk ambil foto selfie wajah. Pastikan kamu berada di ruang yang terang.
Ambil foto wajah. Pastikan wajah terlihat jelas, lurus menghadap kamera dan tidak tertutup aksesoris.
Cek kembali hasil foto. Klik “Lanjut” untuk ke tahap berikutnya.
Persiapkan e-KTP kamu. Untuk hasil yang maksimal, letakkan KTP di permukaan yang datar.
Ambil foto e-KTP, pastikan berada tepat di dalam area dan tidak terpotong.
Setelah foto e-KTP diproses, konfirmasi dan lengkapi data diri sesuai dengan KTP. Kemudian klik “Lanjutkan”.
Jangan lupa juga untuk melengkapi data usaha. Kemudian klik “Lanjutkan”.
Lengkapi juga data penunjang lainnya. Kemudian klik “Lanjutkan”.
Cek kembali dan konfirmasi data yang telah kamu masukkan. Jika sudah sesuai, klik “Kirim Data”.
Data berhasil dikirim dan sedang diproses. Jika verifikasi berhasil, kamu bisa langsung menggunakan Labamu.
Keuntungan Akun yang Terverifikasi
Jika kamu sudah sudah melalui proses KYC dan akun Labamu sudah terverifikasi, berikut adalah keuntungan yang akan didapatkan:
Melakukan pencairan dana dan membuat transaksi.
Mendaftar dan mendapatkan fitur QRIS untuk transaksi usaha.
Terhindar dari pembatasan fitur pencairan dalam aplikasi.
Itu adalah penjelasan mengenai Know Your Customer (KYC). Meski tidak wajib, tetapi sebaiknya kamu melakukan verifikasi akun Labamu sebagai bentuk perlindungan serta untuk menikmati layanan digital secara aman, nyaman, dan terpercaya.
Kamu juga bisa jadi menggunakan semua fitur yang ada di Labamu dengan bebas, mulai dari POS Kasir, Produk Digital, QR Menu, Order Management, hingga untuk kelancaran operasi bisnis seperti Labamu Staf, Laporan, dan Buku Utang.
Jadi, pastikan kamu verifikasi akun Labamu agar semakin mudah menggunakan aplikasi ini, ya!