10 Langkah mengatur keuangan di Fase Awal Usaha
20 Agustus 2025
Bagikan Artikel Ini

Memulai usaha baru itu seru, apalagi saat ide dan semangat lagi menggebu. Tapi jangan sampai euforia bikin kamu lupa soal hal penting satu ini, yaitu bagaimana cara mengatur keuangan. Mengelola arus kas sejak awal bakal jadi kunci agar bisnis tidak cuma jalan di tempat.
Kalau kamu merasa keuangan usaha masih campur aduk dengan kebutuhan pribadi, berarti ini saat yang tepat buat mulai tertib. Mengatur keuangan bisnis sejak di fase awal dapat bantu usaha atau bisnis menjadi lebih terarah.
Cara Mengatur Keuangan di Fase Awal Bisnis
Keuangan menjadi salah satu tonggak bisnis yang tidak boleh diabaikan. Sebab, arus kas tidak lancar bisa membuat bisnis tidak optimal. Ini sebabnya, setiap pemilik usaha harus tahu cara mengatur keuangan yang tepat di awal merintis usaha, yaitu
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Langkah pertama, pastikan rekening usaha dan pribadi berbeda. Banyak pebisnis pemula masih menggunakan rekening yang sama untuk dua hal ini. Padahal, kalau sudah dipisah, pencatatan jadi lebih gampang.
Dengan rekening khusus bisnis, kamu bisa tahu jelas pemasukan serta pengeluaran usaha. Jadi, tidak akan bingung saat membuat laporan keuangan bulanan. Usaha jadi terasa lebih profesional.
2. Catat Semua Pengeluaran
Pengeluaran kecil sering kali bikin keuangan usaha bocor tanpa disadari. Jadi, pastikan untuk mencatat semuanya, karena tidak ada pengeluaran yang dianggap sepele. Biar lebih mudah, kamu bisa pakai aplikasi POS Kasir. Dengan adanya pencatatan otomatis, sudah tentu akan memudahkan transaksi dan bakal terekam rapi. Jadi, tidak perlu lagi takut ada pengeluaran yang ketinggalan.
3. Buat Anggaran Bulanan
Cara mengatur keuangan berikutnya adalah membuat anggaran bulanan, sebagai panduan supaya bisnis tetap terkendali dan tidak boncos di tengah jalan. Susun anggaran sesuai kebutuhan usaha, mulai dari biaya operasional sampai modal promosi. Dengan begitu, kamu bisa tahu berapa pemasukan yang harus disisihkan buat pengembangan usaha.
4. Tetapkan Target Keuangan
Biar semangat kelola keuangan tetap stabil, tentukan target keuangan yang jelas sejak awal. Target ini nggak harus besar, tapi pastikan realistis sesuai kondisi bisnis. Dengan target yang tepat, pengelolaan keuangan jadi lebih terarah dan penuh motivasi.
Misalnya, target omset per bulan atau jumlah pelanggan baru. Dengan adanya target, kamu jadi lebih fokus dalam mengalokasikan dana usaha. Selain itu, target juga bisa jadi motivasi buat terus berkembang.
5. Kontrol Biaya Operasional
Fase awal usaha biasanya penuh pengeluaran tidak terduga yang sering bikin keuangan berantakan. Di momen ini, kamu harus pintar memilah mana biaya yang memang penting bagi kelangsungan bisnis. Hindari belanja perlengkapan secara impulsif supaya dana tetap aman untuk kebutuhan utama.
Lakukan evaluasi pengeluaran operasional setiap bulan biar tahu pos mana yang masih bisa ditekan. Dana yang berhasil dihemat bisa dialihkan buat promosi atau inovasi produk agar bisnis makin berkembang. Dengan langkah ini, pengeluaran jadi lebih terarah tanpa mengorbankan kualitas usaha.
6. Hindari Utang Konsumtif
Utang boleh aja asal dipakai buat hal yang produktif. Sebab, utang yang dipakai untuk hal konsumtif bisa jadi bumerang buat keuangan bisnis. Sebisa mungkin gunakan dana sendiri untuk operasional awal.
Kalau harus ambil pinjaman, pastikan buat tujuan yang jelas. Misalnya untuk membeli perlengkapan produksi yang memang dibutuhkan. Dengan cara ini, hasil dari penggunaan utang bisa kembali jadi pemasukan.
7. Gunakan Aplikasi Invoice untuk Penagihan
Apapun jenis bisnisnya, invoice itu wajib hukumnya. Invoice bikin proses penagihan lebih rapi serta profesional. Klien juga bakal lebih percaya kalau urusan pembayaran tertata.
Pakai aplikasi Invoice biar lebih mudah kirim tagihan digital. Selain hemat waktu, kamu juga bisa pantau status pembayaran secara real-time. Jadi nggak ada lagi tagihan yang kelupaan.
8. Rutin Buat Laporan Keuangan
Bikin laporan keuangan itu bukan tugas berat kalau sudah rutin dilakukan. Laporan ini dapat jadi refleksi untuk melihat kondisi bisnis kamu dengan relevan. Mulai dari laba, rugi, sampai pengeluaran tak terduga bisa kelihatan jelas.
Dengan laporan yang rapi, kamu bisa lebih mudah ambil keputusan bisnis berikutnya. Jangan sampai baru sadar rugi pas semuanya sudah berantakan. Biasakan evaluasi laporan minimal sebulan sekali.
9. Sisihkan Dana Darurat Usaha
Tidak hanya keuangan pribadi yang memerlukan cadangan dana darurat, bisnis pun sama. Dana darurat akan sangat berguna kalau ada kendala mendadak seperti alat produksi rusak atau pesanan dibatalkan sepihak. Besarannya tidak perlu muluk, mulai dari 5-10% dari laba bersih tiap bulan sudah cukup.
10. Evaluasi dan Sesuaikan Strategi Keuangan
Jangan lupa, lakukan evaluasi strategi keuangan secara berkala untuk mengetahui kondisi keuangan secara menyeluruh. Evaluasi ini membantu kamu lebih mudah menyesuaikan anggaran serta target sesuai keadaan bisnis saat ini.
Melalui evaluasi rutin, alokasi dana jadi lebih tepat sasaran dan sesuai perkembangan usaha. Jangan ragu tinggalkan cara lama kalau ternyata sudah tidak efektif lagi. Bisnis yang sudah menguasai situasi tentunya akan lebih cepat tumbuh dibandingkan yang stagnan.
Mengetahui cara mengatur keuangan pada fase awal usaha memang butuh ketelatenan dan ketelitian. Namun, kalau sudah terbiasa, nantinya kamu bakal merasa lebih tenang dalam menjalankan bisnis. Mulai dari pisahkan rekening, catat pengeluaran, sampai gunakan aplikasi invoice dan laporan, semua itu langkah dasar yang wajib dilakukan.
Biar lebih gampang, kamu bisa manfaatkan fitur POS Kasir buat usaha F&B atau retail. Labamu jadi aplikasi yang harus kamu pertimbangkan. Fiturnya lengkap untuk memastikan operasional bisnis lebih terarah, jadi kamu cukup pikirkan strategi ke depan supaya bisnis tetap relevan dan menguntungkan.
Fitur yang ada di Labamu seperti POS Kasir, invoice untuk usaha yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan, hingga pembuatan laporan lebih tertata. Yuk, jangan ragu untuk pakai aplikasi Labamu!