Founder adalah Pendiri Perusahaan, Apakah Sama dengan CEO? Ini Peran dan Tanggung Jawabnya!
14 November 2024
Bagikan Artikel Ini
Dalam sebuah bisnis, jabatan founder dan CEO sering dianggap sama. Banyak yang mengira seorang founder juga adalah seorang CEO. Apakah ini benar?
Jabatan dalam dunia bisnis atau di perusahaan memang bisa sulit dipahami, seperti founder dan CEO. Tak sedikit bisnis yang memiliki founder yang juga memiliki jabatan sebagai CEO. Jadi, kebingungan ini bisa dimengerti.
Berikut adalah penjelasan mengenai founder, kemampuan yang harus dimiliki, tugas dan tanggung jawabnya, serta bedanya dengan CEO.
Founder adalah
Sesuai dengan artinya secara harfiah, founder adalah pendiri atau seseorang yang pertama kali memulai perusahaan atau bisnis.
Founder adalah orang yang memikirkan ide asli untuk suatu produk atau layanan tertentu dan membangun bisnis atau perusahaan untuk menawarkannya kepada pelanggan.
Sang pendiri ini melakukan semua pekerjaan di awal bisnis, mulai dari meneliti, pendanaan, produksi, bahkan hingga distribusi. Itulah sebabnya, apa pun yang terjadi dengan bisnisnya nanti, founder akan tetap menjadi founder, tidak akan tergantikan.
Jika ada lebih dari satu orang yang mendirikan bisnis atau perusahaan, maka disebut dengan co-founder. Artinya, bukan hanya ide yang dimiliki bersama, tetapi juga tanggung jawab dan beban kerja untuk mendirikan perusahaan.
Apa Bedanya Founder dan CEO?
Jika dalam bisnis atau perusahaan tersebut founder tidak menjabat sebagai CEO, maka CEO tersebut kemungkinan besar dipekerjakan oleh founder atau dewan direksi untuk menjalankan tugas sehari-hari perusahaan.
CEO di sini berfungsi sebagai eksekutif paling senior di organisasi, yang bertugas membuat keputusan bisnis sehari-hari. Sementara keputusan yang sangat besar kemungkinan masih diputuskan oleh founder.
Jadi, CEO hanya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tujuan strategis dan rencana jangka panjang perusahaan dilaksanakan oleh anggota tim lainnya.
Berbeda dengan founder yang tidak akan pernah tergantikan, seseorang memiliki gelar CEO, harus melepas jabatan tersebut jika dia tidak lagi bekerja dalam perusahaan.
Baca juga: Perbedaan Franchise dan Kemitraan, Mulai Pengertian hingga Dukungannya
Peran dan Tanggung Jawab Founder
1. Mengembangkan Rencana Bisnis
Sebagian besar bisnis yang sukses dimulai dengan rencana bisnis yang dipikirkan dengan matang, yang menjadi tanggung jawab seorang founder. Jadi, bisnis yang sukses berasal ketepatan founder membuat rencana bisnis.
2. Membangun Visi dan Misi
Saat menentukan produk apa yang akan ditawarkan kepada konsumen, founder diharuskan untuk menentukan misi dan visi perusahaan.
Alasannya agar karyawan dan anggota tim tetap selaras dan berada di jalur yang sama mengenai cara terbaik untuk melayani pelanggan.
3. Membentuk Dewan Direksi
Pada tahap awal perusahaan, founder sering ditugaskan untuk menentukan badan pengatur atau dewan seperti apa yang harus dimiliki perusahaan, serta siapa yang harus berada di dalamnya.
Setelah dibentuk, founder bertugas untuk mengawasi hubungan antara dewan direksi yang dibentuknya dengan perusahaan yang dimilikinya.
4. Merekrut Karyawan dan Tim Eksekutif
Saat mendirikan bisnis baru, tanggung jawab founder adalah menyusun tim yang dapat mewujudkan visi yang telah dibuatnya.
Ini biasanya dimulai dengan tim eksekutif yang dapat mengawasi aspek-aspek penting bisnis, serta staf pendukung dan karyawan yang bertanggung jawab atas eksekusi produk dan memberikan penawaran akhir kepada pelanggan.
5. Pendanaan Awal
Ini peran dan tanggung jawab yang paling penting dari seorang founder. Untuk memulai bisnis, founder harus menjadi orang yang melakukan pendanaan awal.
Caranya bisa dengan mengajukan pinjaman atau pembiayaan, mengajukan hibah, mencari modal ventura, atau menggunakan aset pribadi.
Dana tersebut digunakan untuk biaya bisnis awal sampai perusahaan mulai mendapatkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya.
Keterampilan Utama yang Harus Dimiliki Founder
1. Percaya Diri
Founder akan menjadi orang pertama yang bertemu dengan profesional lain untuk berbagi ide dan meyakinkan mereka untuk menginvestasikan waktu atau uang ke dalam bisnis prospektifnya.
Jadi, founder harus pintar menggunakan kata-kata dan tindakan untuk menunjukkan kepercayaan diri dalam presentasi, rapat, dan komunikasi.
2. Komunikasi
Menggunakan keterampilan komunikasi tertulis dan verbal yang kuat sangat penting untuk founder.
Mengapa? Karena lewat cara inilah pendiri bisa meyakinkan dan menginspirasi orang lain untuk mengadopsi model bisnisnya dan melaksanakan rencananya untuk mendirikan perusahaan.
Memilih kata-kata paling berdampak dan paling bermakna adalah salah satu cara founder menunjukkan kemampuan komunikasinya yang unggul.
3. Berorganisasi
Founder harus menggunakan keterampilan organisasinya untuk mengelola semua aspek perusahaan. Termasuk menyiapkan struktur keuangan, menciptakan visi untuk bisnis baru, memasarkan merek, dan membawa ahli lain untuk membantu membangun perusahaan.
4. Kreativitas
Pemikiran kreatif digunakan oleh pendiri untuk membayangkan produk baru atau metode baru dalam menawarkan layanan kepada konsumen.
Berpikir secara berbeda yang dapat mengarah pada ide-ide yang mampu mengubah industri, menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki founder. Ini bisa dikembangkan dengan membaca dan meneliti berbagai topik untuk mendorong pemikiran kreatif.
5. Pengetahuan Bisnis
Dengan pengetahuan bisnisnya, founder dapat memiliki pemahaman mendalam tentang praktik bisnis untuk mendirikan perusahaan. Dari pemasaran hingga manajemen operasi, pengetahuan tentang setiap bagian bisnis akan membantu founder memulai perusahaan.
Mendapatkan gelar dalam studi bisnis atau memiliki gelar MBA, tak hanya membantu founder untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada calon investor dan rekan bisnis.
Baca juga: Jenis-Jenis Wiraswasta dan Bedanya dengan Wirausaha, Jangan Sampai Salah!
Haruskan Founder Menjadi CEO?
Founder harus mempertimbangkan beberapa faktor penting ketika memilih apakah akan menjadi CEO atau tidak untuk perusahaannya. Salah satu pertimbangan besar adalah kekuatan dan kemampuan pendiri.
Tak bisa dipungkiri, meski founder mahir membayangkan konsep baru dalam bisnis atau mengembangkan produk baru, tetapi seorang pendiri mungkin tidak memiliki keterampilan kepemimpinan atau organisasi yang kuat.
Selain itu, founder juga mungkin terlibat dalam beberapa usaha bisnis sehingga sulit baginya untuk mencurahkan waktu mengelola satu perusahaan, seperti yang dilakukan seorang CEO.
Itu artinya, seorang founder tak perlu memaksakan diri menjadi CEO. Memutuskan untuk mempekerjakan CEO adalah cara terbaik agar usaha bisa berjalan dengan baik dan sukses.
Bagi kamu yang memiliki bisnis sendiri dan belum mampu mempekerjakan CEO, sekarang kamu bisa mendapatkan bantuan dari aplikasi Labamu.
Ada fitur Karyawan untuk memastikan bisnis tetap beroperasi dengan aman dan terhindar dari kecurangan meskipun kamu tidak ada dan fitur Order Management agar proses pemesanan lebih cepat dan akurat sehingga kepuasan pelanggan pun meningkat.
Jadi, tak peduli apakah kamu adalah seorang founder atau bukan, yuk langsung download aplikasi Labamu di Google Play atau App Store agar bisnis lebih berkembang!