Ketahui Cara Menghitung Kenaikan Persen, Penting Banget untuk Bisnis!
6 September 2024
Bagikan Artikel Ini
Coba bayangkan betapa merepotkannya kalau kamu harus menyebutkan setiap digit angka pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Selain sulit disebutkan, orang-orang yang mendengarnya pun pasti kesulitan untuk mencernanya. Maka dari itu, kamu perlu tahu bagaimana cara menghitung kenaikan persen supaya bisa melaporkan hasil kinerja perusahaan dengan lebih efektif.
Dengan persentase, kinerja sebuah bisnis menjadi lebih mudah dipantau. Itu salah satu alasan kenapa dalam pengelolaan keuangan bisnis persentase kenaikan lebih sering digunakan untuk melaporkan hasil analisis perkembangan bisnis dari waktu ke waktu.
Biar nggak bingung-bingung lagi, yuk pelajari cara menghitung kenaikan persen di artikel ini bareng Labamu!
Mengenal Konsep Persentase
Sebelum membahas bagaimana cara menghitung kenaikan persen, Labamu mau ngajak kamu memahami konsep persentase terlebih dahulu.
Dalam bahasa matematik, persentase adalah cara untuk menyatakan suatu bilangan sebagai pecahan dari 100 dan dilambangkan dengan simbol “%”.
Rasio ini biasanya digunakan untuk menyatakan sebagian dari suatu bilangan bulat atau untuk membandingkan dua atau lebih bilangan.
Misalnya, di parkiran ada 100 mobil dan 25 diantaranya berwarna putih. Maka, kita dapat mengatakan bahwa 25% mobil di parkiran berwarna putih.
Contoh lainnya adalah harga gula Bulan Februari adalah Rp10.000,00 lalu naik menjadi Rp11.000,00 di Bulan Maret. Maka, kenaikan harga gula dalam dua bulan terakhir adalah 10%.
Nah, dalam manajemen keuangan, persentase kenaikan biasanya digunakan untuk menyatakan hasil penjualan, kenaikan biaya produksi, dan banyak lainnya. Tapi pada prinsipnya, persentase digunakan untuk mewakili suatu data sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca maupun orang yang mendengarnya.
Baca Juga: Pesta Cuan 9.9 Labamu: Menangkan Motor Yamaha Fazzio
Pentingnya Menghitung Persentase Kenaikan bagi Bisnis
Pada dasarnya, persen merupakan bentuk bilangan yang menggambarkan beberapa bagian dari keseluruhan data yang ada. Di dalam bisnis, mengetahui persentase kenaikan bisa memberikan beberapa manfaat. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Memudahkan proses analisis segala macam hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan bisnis
Memberikan gambaran progress, baik kemajuan maupun kemunduran kinerja usaha dari waktu ke waktu
Membuat target perusahaan lebih mudah dipahami dan dipantau perkembangannya
Menjadi roadmap perkembangan usaha dari tahun ke tahun
Menjadi daya tarik yang bisa meyakinkan investor, terlebih jika persentase kenaikan usaha terus bertumbuh
Menjadi alat ukur ‘kesehatan’ dan indikator keuangan maupun kinerja perusahaan secara menyeluruh
Menjadi dasar perencanaan strategi perusahaan di masa yang akan datang, baik untuk keperluan SDM, produksi, pemasaran, dan lain sebagainya
Menjadi perhitungan dasar dalam membuat proyeksi keuntungan maupun biaya demi menjamin keberlangsungan dan perkembangan usaha.
Cara Menghitung Kenaikan Persen
Cara menghitung kenaikan persen sebenarnya hal yang mudah pada prinsipnya, kamu perlu membandingkan data sebelum dan data sesudah kemudian dikalikan dengan 100%.
Supaya lebih jelas, berikut ini Labamu akan membagikan cara menghitung kenaikan persen yang bisa kamu gunakan, lengkap dengan contohnya. Simak, yuk!
Ilustrasi Kasus
Untuk merespon kenaikan harga bahan baku, Bu Untung dan Pak Untung yang merupakan pengusaha es kopi berencana menaikkan harga jual kopinya.
Es Kopi Bu Untung yang tadinya menjual es kopi seharga Rp 10.000,00 per cup, kini menaikkan harganya menjadi Rp 12.500,00 per gelasnya.
Sementara Kedai Kopi Pak Untung yang tadinya menjual es kopinya di harga Rp 15.000,00 per cup, kini menaikkan harga jualnya menjadi Rp 18.000,00.
Kira-kira bakal naik berapa persen ya omzet Es Kopi Bu Untung dan Kedai Kopi Pak Untung bulan ini?
Cara Menghitung Kenaikan Persen Harga Jual
Persentase Kenaikan = (Nilai Akhir-Nilai Awal) / Nilai Awal x 100%
Persentase Kenaikan Harga Jual Es Kopi Bu Untung
Persentase Kenaikan = (12.500 - 10.000) / 10.000 x 100%
= 2.500 / 10.000 x 100%
= 25%
Persentase Kenaikan Harga Jual Kedai Kopi Pak Untung
Persentase Kenaikan = (18.000 - 15.000) / 15.000 x 100%
= 3.000 / 15.000 x 100%
= 20%
Jadi, perkiraan kenaikan omzet Es Kopi Bu Untung bulan ini adalah adalah 25%. Sementara Kedai Kopi Pak Untung adalah 20%.
Cara Menghitung Kenaikan Persen Omzet Penjualan Riil
Menurut proyeksi keuangan yang sudah dihitung sebelumnya, omzet Es Kopi Bu Untung diperkirakan naik 25% sementara Kedai Kopi Pak Untung naik 35%.
Nah, untuk mengukur kinerja bisnisnya, Bu Untung dan Pak Untung kembali melakukan perhitungan berdasarkan pendapatan riil yang mereka terima dari hasil penjualan es kopi bulan ini.
Diketahui bahwa bulan lalu omzet Es Kopi Bu Untung adalah Rp 50.000.000,00 dan bulan ini omzetnya naik menjadi Rp 55.000.000,00.
Di Kedai Kopi Pak Untung, omzet bulan lalu adalah Rp 50.000.000 dan bulan ini naik menjadi Rp 60.000.000,00.
Jadi, berapa persentase kenaikan omzet Es Kopi Bu Untung dan Kedai Kopi Pak Untung bulan ini?
Persentase Kenaikan = (Nilai Akhir-Nilai Awal) / Nilai Awal x 100%
Persentase Kenaikan Omzet Es Kopi Bu Untung
Persentase Kenaikan = (55.000.000 - 50.000.000) / 50.000.000 x 100%
= 5.000.000 / 50.000.000 x 100%
= 10%
Persentase Kenaikan Omzet Kedai Kopi Pak Untung
Persentase Kenaikan = (60.000.000 - 50.000.000) / 50.000.000 x 100%
= 10.000.000 / 50.000.000 x 100%
= 20%
Implikasinya dalam Bisnis
Dari perhitungan tersebut, diketahui bahwa kinerja keuangan Kedai Kopi Pak Untung lebih baik dari Es Kopi Bu Untung melihat Pak Untung mampu mencapai proyeksi keuangannya sementara Bu Untung tidak.
Berbekal informasi ini, para pengusaha bisa melakukan adjustment terkait strategi bisnis yang mereka terapkan.
Sampai sini kamu paham kan ternyata mengetahui cara menghitung kenaikan persen itu penting banget buat bisnis?
Nah, selain dengan cara manual seperti di atas, kamu juga bisa memanfaatkan Excel atau kalkulator online untuk menghitung kenaikan persen. Namun, apapun caranya kamu bakal tetap kesulitan kalau tidak terbiasa mendokumentasikan transaksi keuangan bisnismu.
Oleh karena itu, pastikan kamu menggunakan aplikasi Labamu yang cocok untuk bisnis UMKM yang kamu jalankan. Yuk, buruan download aplikasinya lewat Google Play atau App Store!