top of page

Menghadapi Daya Beli Menurun: Cara Bisnis Tetap Bertahan di Tengah Tantangan Ekonomi

24 Oktober 2025

Bisnis

Bagikan Artikel Ini

Menurunnya daya beli konsumen menjadi salah satu isu penting yang bisa memengaruhi hampir seluruh aspek perekonomian. Dampaknya bisa dirasakan melalui perubahan perilaku konsumen, penjualan bisnis, hingga laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Secara sederhana, daya beli adalah kemampuan seseorang atau sebuah entitas untuk membeli barang dan jasa dengan jumlah uang tertentu. Kondisi ini dapat naik atau turun dipengaruhi oleh berbagai faktor. Bagi pelaku usaha, memahami penyebab dan cara menyiasati penurunan daya beli sangatlah krusial agar bisnis tetap bertahan dan mampu bersaing di tengah situasi ekonomi yang menantang.


Apa Itu Daya Beli?

Daya beli, atau purchasing power, adalah kemampuan sejumlah uang tertentu untuk memperoleh barang atau jasa di pasar. Konsep ini mencerminkan nilai nyata dari uang dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Investopedia, daya beli dapat melemah atau menguat seiring waktu akibat faktor-faktor tertentu—salah satunya inflasi.

Empower menyebutkan semakin tinggi harga barang, semakin sedikit barang yang dapat dibeli dengan uang yang sama, sehingga daya beli menurun.

Sebagai ilustrasi, mari kita lihat harga minyak goreng 2 liter di Indonesia. Pada tahun 2020, harga rata-rata minyak goreng sekitar Rp 25.000,00. Namun, pada tahun 2025, harga minyak yang sama bisa mencapai Rp 45.000,00.

Artinya, jika dulu dengan Rp 50.000,00 kamu bisa membawa pulang 4 liter minyak goreng, kini hanya bisa mendapatkan sekitar 2 liter. Perbandingan ini menunjukkan bagaimana inflasi menggerus daya beli masyarakat dari waktu ke waktu.


Faktor-faktor yang Menyebabkan Daya Beli Menurun



Contoh minyak goreng tadi hanyalah gambaran sederhana. Dalam kenyataannya, ada banyak faktor yang saling berkaitan dan memengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa. Berikut adalah beberapa faktor utama yang kerap menyebabkan daya beli menurun.

1. Kondisi Ekonomi Makro

Keadaan perekonomian secara keseluruhan—mulai dari tingkat pengangguran, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), hingga kepercayaan konsumen—berperan besar dalam daya beli.

Saat ekonomi tumbuh stabil, lapangan kerja terbuka lebih luas dan penghasilan meningkat sehingga daya beli pun terjaga. Sebaliknya, ketika ekonomi melemah, banyak orang mengurangi belanja dan efeknya terasa hingga ke rantai bisnis.

2. Inflasi

Inflasi menjadi faktor paling nyata yang melemahkan daya beli. Ketika harga barang dan jasa meningkat lebih cepat dibanding kenaikan pendapatan, uang yang sama hanya mampu membeli lebih sedikit.

Misalnya, jika inflasi mencapai 7% tetapi pendapatan hanya naik 3%, maka daya beli otomatis turun. Inilah sebabnya pelaku usaha harus selalu memperhatikan tren inflasi untuk menyesuaikan strategi penjualan maupun penetapan harga.

3. Suku Bunga

Tingkat bunga memengaruhi biaya pinjaman sekaligus hasil dari tabungan atau investasi. Bunga kredit yang tinggi membuat masyarakat enggan berutang sehingga konsumsi bisa menurun. Sebaliknya, bunga simpanan yang rendah juga dapat membuat orang kehilangan minat menabung.

Kondisi ini berdampak langsung pada daya beli, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan besar, seperti properti.

4. Nilai Tukar Mata Uang

Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing bisa memengaruhi harga barang impor maupun bahan baku. Jika rupiah melemah, biaya produksi meningkat dan harga barang di dalam negeri ikut naik.

Walau konsumen mungkin tidak membeli barang impor secara langsung, dampaknya tetap terasa pada harga akhir produk yang dijual di pasar.

5. Pendapatan

Jumlah penghasilan rumah tangga atau individu jelas menjadi penentu utama daya beli. Namun, peningkatan pendapatan tidak selalu berarti kemampuan belanja bertambah.

Jika kenaikan gaji setara dengan laju inflasi, daya beli sebenarnya tetap. Namun, yang menentukan adalah selisih antara pertumbuhan pendapatan dan inflasi.

6. Kebijakan Pemerintah dan Pajak

Kebijakan fiskal seperti pajak, subsidi, atau bantuan sosial berpengaruh langsung pada konsumsi masyarakat.

Pajak tinggi mengurangi pendapatan yang bisa dibelanjakan, sementara subsidi atau insentif pajak memberi ruang lebih besar untuk konsumsi dan investasi. Oleh karena itu, kebijakan yang tepat dapat membantu menjaga daya beli.

7. Dinamika Permintaan dan Penawaran

Jika permintaan suatu barang pokok seperti pangan atau bahan bakar meningkat drastis sementara pasokan terbatas, harga akan naik. 

Sebaliknya, keseimbangan antara penawaran dan permintaan membantu menjaga harga tetap stabil sehingga daya beli tidak cepat terkikis.

8. Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

Ekonomi yang tumbuh sehat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan gaji, dan memperkuat kepercayaan konsumen.

Sebaliknya, resesi atau ketidakstabilan politik dapat menekan pendapatan masyarakat sehingga daya beli ikut melemah.

9. Biaya Hidup

Kenaikan biaya tempat tinggal, pendidikan, atau layanan kesehatan memberi tekanan besar pada anggaran rumah tangga.

Meskipun pendapatan tetap atau sedikit meningkat, kenaikan biaya hidup bisa membuat masyarakat kehilangan fleksibilitas untuk belanja barang lain sehingga daya beli turun.


Kenapa Bisnis Perlu Memperhatikan Perubahan Daya Beli?

Bagi pelaku usaha, daya beli konsumen bukan sekadar istilah ekonomi, melainkan faktor nyata yang memengaruhi penjualan, strategi pemasaran, dan bahkan kelangsungan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan penting kenapa pebisnis harus memperhatikan perubahan daya beli.

1. Daya Beli Menentukan Pola Konsumsi dan Gaya Hidup

Penurunan daya beli membuat konsumen hanya mampu membeli lebih sedikit, bahkan untuk kebutuhan pokok. Hal ini mengubah standar hidup serta perilaku belanja sehari-hari, termasuk alokasi untuk produk non-esensial seperti hiburan dan gaya hidup. Bisnis yang tidak menyesuaikan produk atau harga berisiko kehilangan pasar.

2. Dampaknya Terhadap Relevansi dan Prioritas

Di saat yang sama dengan turunnya daya beli konsumen, pola konsumsi juga bisa berubah seiring munculnya kebutuhan baru. Bagi bisnis, kondisi ini menjadi sinyal penting untuk menyesuaikan strategi produk dan penawaran agar tetap relevan dengan kebutuhan saat ini sekaligus prioritas belanja konsumen yang berubah.

3. Implikasi bagi Strategi Bisnis

Daya beli juga berpengaruh langsung pada keputusan bisnis, baik dalam ekspansi maupun pengelolaan modal kerja. Inflasi dan kenaikan bunga kredit bisa menambah beban biaya sehingga perusahaan perlu berhati-hati dalam mengambil langkah investasi. Dari sisi penjualan, strategi harga seperti diskon, bundling, atau paket hemat menjadi kunci untuk menjaga daya saing di tengah konsumen yang makin sensitif terhadap harga.


Bagaimana Cara Bisnis Menyikapi Daya Beli yang Menurun?



Dalam kondisi ekonomi yang membuat daya beli masyarakat menurun, pelaku usaha perlu lebih adaptif dan strategis. Tidak cukup hanya bertahan, bisnis harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen agar tetap relevan dan kompetitif.

1. Tingkatkan Pendapatan dan Efisiensi

Bagi bisnis, menjaga daya beli berarti berupaya meningkatkan penjualan sekaligus menekan biaya operasional. Salah satu caranya adalah dengan negosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga lebih murah. Langkah ini bisa menjaga margin tetap sehat meski daya beli konsumen melemah.

2. Antisipasi Perubahan Permintaan

Konsumen akan lebih selektif saat daya beli menurun. Karena itu, bisnis perlu rutin memantau tren pasar dan perilaku pelanggan untuk menyesuaikan strategi produk. Dengan memahami pola belanja yang bergeser, perusahaan bisa menawarkan produk yang benar-benar dibutuhkan konsumen dan tetap relevan di tengah perubahan ekonomi.

3. Optimalkan Pengalaman Pelanggan

Ketika uang belanja terbatas, konsumen semakin sensitif terhadap nilai dan kenyamanan. Bisnis bisa menyiasatinya dengan memberikan opsi pembayaran fleksibel, paket hemat, atau layanan yang mempermudah proses belanja. Mengurangi hambatan dalam customer journey akan meningkatkan kemungkinan transaksi meski daya beli turun.

4. Bangun Loyalitas Pelanggan

Di masa sulit, menjaga pelanggan yang sudah ada sama pentingnya dengan mencari pelanggan baru. Memberikan layanan konsisten, kualitas produk yang terjamin, serta memanfaatkan ulasan positif bisa memperkuat kepercayaan. Loyalitas ini akan menciptakan pembelian berulang dan rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bisnis.

5. Inovasi Produk dan Model Bisnis

Penurunan daya beli bisa menjadi momentum untuk inovasi. Misalnya, meluncurkan varian produk lebih terjangkau, menawarkan bundling, atau menghadirkan layanan tambahan sesuai kebutuhan konsumen. Dengan terus beradaptasi dan mengumpulkan masukan pelanggan, bisnis bisa menjaga daya saing meski pasar sedang lesu.

Menurunnya daya beli konsumen adalah tantangan nyata yang harus dihadapi pelaku usaha di tengah dinamika ekonomi saat ini. Dengan memahami faktor penyebab, dampak, serta strategi menyiasatinya, bisnis dapat tetap bertahan sekaligus menemukan peluang baru.

Untuk membantumu lebih mudah mengelola penjualan, keuangan, hingga stok barang, gunakan aplikasi Labamu yang hadir dengan fitur lengkap dan bisa diakses kapan saja melalui smartphone.

Unduh Labamu sekarang di Google Play atau App Store dan rasakan kemudahan mengelola bisnis hanya dalam satu genggaman.

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
Top-Banners-D-Default-Mobile.webp
Top-Banners-D-Default.webp

Artikel Menarik Lainnya

Daya Beli Menurun: Apa Penyebab dan Bagaimana Menyiasatinya?

Menghadapi Daya Beli Menurun: Cara Bisnis Tetap Bertahan di Tengah Tantangan Ekonomi

24 Oktober 2025

Aplikasi POS Kasir: Solusi Modern untuk Dukung Kelancaran Bisnis

Aplikasi POS Kasir: Bagaimana Caranya Membantu Bisnis?

23 Oktober 2025

7 Langkah Mengelola Stres untuk Pengusaha Muda yang Efektif

7 Cara Mengelola Stres yang Efektif untuk Pengusaha Muda

23 Oktober 2025

10 Cara Membangun Loyalitas Pelanggan agar Tetap Bertahan di Pasar

10 Tips Menciptakan Loyalitas Pelanggan di Tengah Persaingan Bisnis

21 Oktober 2025

Digitalisasi Bisnis: Keuntungan, Tantangan, dan Cara Penerapannya

Serba-Serbi Digitalisasi Bisnis: Keuntungan, Tantangan, dan Tips Implementasi

17 Oktober 2025

bottom of page