top of page

Audit Laporan Keuangan: Langkah Awal Membangun Kepercayaan Investor dan Kreditor

23 September 2025

Bisnis

Bagikan Artikel Ini

Audit laporan keuangan bisa dibilang seperti “cek kesehatan” untuk keuangan bisnis. Lewat proses ini, auditor akan memeriksa laporan keuangan untuk memastikan semua angka yang tercantum memang sesuai dengan kondisi sebenarnya, lalu melaporkannya. Berbekal laporan yang akurat, sebagai pemilik usaha, kamu bisa lebih mantap dalam mengambil keputusan dan pihak luar seperti investor atau kreditur pun akan lebih yakin pada bisnismu. Jadi, simak informasi di artikel ini sampai tuntas!


Apa Itu Audit Laporan Keuangan?

Menurut Oracle NetSuite, audit laporan keuangan adalah pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh profesional untuk memastikan apakah laporan tersebut menyajikan gambaran yang wajar dan secara material benar mengenai aktivitas dan posisi keuangan bisnis.

Proses ini biasanya mengacu pada standar Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Standards Board.

Mengutip AuditBoard, pemeriksaan dapat dilakukan oleh auditor internal maupun eksternal. Hanya saja auditor eksternal dianggap memiliki tingkat objektivitas dan independensi lebih unggul. Mereka biasanya memberikan opini yang lebih independen mengenai hasil auditnya.


Jenis-jenis Laporan Keuangan yang Diaudit



Audit laporan keuangan umumnya berfokus pada tiga laporan utama, yakni neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Namun, beberapa juga memeriksa laporan perubahan ekuitas, sekaligus meninjau sistem pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Masing-masing laporan memiliki fungsi spesifik, namun akan memberikan gambaran paling lengkap jika dibaca secara bersamaan.


1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu—misalnya di akhir bulan, kuartal, atau tahun buku. Dokumen ini memuat daftar aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Auditor akan memeriksa neraca untuk memastikan nilai aset dan kewajiban disajikan dengan benar serta bebas dari kesalahan sehingga mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya.


2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan ini menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu dengan merinci pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang terjadi. Bagian akhir laporan menampilkan “bottom line” berupa laba bersih atau rugi bersih. Untuk perusahaan publik, informasi earnings per share (EPS) juga bisa dicantumkan. Dalam prosesnya, auditor akan menelusuri transaksi melalui buku kas dan buku besar untuk memastikan angka pendapatan dan beban telah dicatat secara akurat.


3. Laporan Arus Kas (Cash Flows Statement)

Laporan arus kas memperlihatkan pergerakan masuk dan keluarnya uang tunai selama periode pelaporan, yang dikelompokkan dalam tiga kategori: aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi. Dokumen ini membantu menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dan menjaga kelangsungan usaha. Auditor biasanya mencocokkan data arus kas dengan rekening koran dan memeriksa keakuratan catatan kaki untuk memastikan transparansi.


4. Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham (Statement of Shareholder Equity)

Meskipun bisa digabungkan dalam neraca, laporan ini kadang dibuat terpisah untuk menunjukkan perubahan nilai ekuitas pemegang saham selama periode tertentu. Informasi ini bermanfaat bagi investor untuk menilai pertumbuhan nilai perusahaan dan mengambil keputusan, misalnya menambah kepemilikan saat ekuitas meningkat atau melepas saham jika nilainya menurun.


5. Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (Internal Control over Financial Reporting)

Selain memeriksa laporan utama, audit juga dapat mencakup evaluasi sistem pengendalian internal yang mengatur proses pencatatan, pengolahan, dan pelaporan data keuangan. Tujuannya adalah memastikan proses internal mampu mencegah dan mendeteksi kesalahan atau kecurangan sehingga informasi yang dihasilkan tetap akurat dan andal.


Manfaat Audit Laporan Keuangan



Audit laporan keuangan memberikan banyak manfaat penting bagi pelaku usaha, antara lain:

1. Menjamin Akurasi dan Keandalan Data

Audit membantu memastikan catatan keuangan sudah mencerminkan transaksi dan kinerja bisnis secara adil dan akurat serta memberikan reasonable assurance atau keyakinan memadai terhadap prospek usaha di masa depan. Hal ini penting karena investor, kreditur, atau mitra bisnis sering menjadikan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Mencegah Kecurangan

Proses audit dapat mengidentifikasi potensi kecurangan atau penyimpangan dalam pencatatan keuangan sehingga membantu menjaga integritas bisnis.

3. Mematuhi Regulasi

Beberapa jenis usaha, terutama yang diawasi regulator atau mengikuti tender besar, diwajibkan memiliki laporan keuangan yang diaudit untuk memenuhi persyaratan hukum atau administrasi.

4. Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder

Lembaga keuangan biasanya meminta laporan keuangan yang diaudit saat proses pengajuan pinjaman. Hasil audit yang baik memberikan keyakinan kepada pihak pemberi dana bahwa bisnis dikelola secara sehat dan profesional.

5. Perbaikan Operasional

Hasil audit juga sering mengungkapkan ketidakefisienan dalam proses bisnis. Dengan begitu, pemilik usaha bisa melakukan perbaikan dan meningkatkan kinerja keuangan.


Langkah-langkah Audit Laporan Keuangan

Secara umum, audit laporan keuangan dilakukan melalui beberapa tahap yang saling berurutan. Dengan memahami proses ini, kamu bisa mempersiapkan diri sehingga audit berjalan lancar tanpa hambatan berarti.


1. Perencanaan dan Penilaian Risiko

Tahap awal dimulai saat auditor ditunjuk, lalu dibuat perjanjian kerja resmi (engagement letter). Auditor akan membentuk tim, memastikan tidak ada konflik kepentingan, serta membuat jadwal audit.

Pada tahap ini, auditor juga akan mempelajari bisnis, industri, dan aturan yang berlaku, serta menilai area yang paling rawan kesalahan atau kecurangan. Hasilnya adalah rencana audit yang akan menjadi panduan untuk tahap berikutnya.


2. Pengujian Pengendalian Internal

Auditor akan mulai menilai sistem dan prosedur yang digunakan bisnis untuk mencegah kesalahan atau kecurangan. Misalnya, pemisahan tugas antar staf, pembatasan akses sistem akuntansi, hingga pengecekan stok fisik.

Jika pengendalian internal kuat, proses audit bisa lebih cepat. Sebaliknya, jika ditemukan kelemahan, auditor akan melakukan pengecekan data lebih detail di tahap selanjutnya.


3. Pengujian Substantif

Tahap ini fokus memeriksa kebenaran data dalam laporan keuangan. Auditor biasanya mengambil sampel transaksi, memeriksa bukti pendukung seperti faktur, konfirmasi dari bank atau pemasok, dan bahkan mengecek langsung aset fisik seperti persediaan atau peralatan.

Dalam beberapa kasus, auditor juga mungkin perlu melakukan analisis data atau melakukan perhitungan ulang, seperti pada depresiasi atau cadangan kerugian.


4. Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditor akan membantu merapikan laporan keuangan (jika diperlukan). Namun, tanggung jawab penuh atas isi laporan tetap ada di pihak manajemen.

Proses penyusunan laporan ini biasanya disertai komunikasi intens antara auditor dan manajemen sehingga temuan-temuan penting bisa dibahas dan diperbaiki sebelum opini resmi dikeluarkan.


5. Pemberian Opini Audit

Tahap terakhir adalah auditor memberikan opini resmi yang akan dilampirkan pada laporan keuangan. Jenis opini yang diberikan bisa berupa:

  • Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion): laporan keuangan dinilai akurat dan sesuai standar.

  • Wajar dengan Pengecualian (qualified opinion): ada bagian tertentu yang kurang sesuai, tapi secara keseluruhan laporan tetap dapat diandalkan.

  • Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (modified unqualified opinion): pada dasarnya menyatakan laporan keuangan wajar, namun auditor menambahkan paragraf penjelasan terkait kondisi atau kejadian tertentu, misalnya ketidakpastian litigasi, pergantian metode akuntansi, atau ketergantungan pada pihak tertentu.

  • Tidak Wajar (adverse opinion): laporan keuangan dianggap tidak sesuai standar dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.

  • Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer of opinion): auditor tidak dapat memberikan opini karena keterbatasan data atau akses.

Audit laporan keuangan bukan hanya krusial, tapi juga langkah strategis yang membantu bisnis berjalan sehat, transparan, dan siap berkembang lebih pesat. Mari mulai kelola keuangan bisnismu dengan lebih mudah dan terstruktur dengan dukungan fitur-fitur terbaik dari Labamu. Semua yang kamu butuhkan ada dalam satu aplikasi!

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
Top-Banners-D-Default-Mobile.webp
Top-Banners-D-Default.webp

Artikel Menarik Lainnya

Audit Laporan Keuangan: Kunci Transparansi dan Keberlanjutan Usaha

Audit Laporan Keuangan: Langkah Awal Membangun Kepercayaan Investor dan Kreditor

23 September 2025

Usaha Grosir Sembako: Peluang, Cara Memulai, dan Strategi Suksesnya

Usaha Grosir Sembako: Panduan Lengkap Cara Memulai dan Meraih Untung

22 September 2025

Quality Control: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya untuk Bisnis Lebih Berkualitas

Panduan Quality Control untuk Pemula: Definisi, Manfaat, dan Penerapannya di UMKM

19 September 2025

Stock Take untuk UMKM: Cara, Jenis, dan Manfaatnya bagi Bisnis

Apa Itu Stock Take: Rahasia Stok Rapi dan Omzet Maksimal

18 September 2025

Pengelolaan SDM yang Baik adalah​ Kunci Bisnis Sukses

Pengelolaan SDM yang Baik adalah​ Langkah Penting untuk Pertumbuhan Bisnis, Ini Caranya!

17 September 2025

bottom of page