Cara Menghitung Laba Bersih dengan Tepat dan Akurat
18 Juni 2024
Bagikan Artikel Ini
Jika berbicara tentang bisnis, istilah laba bersih memiliki arti keuntungan yang didapat setelah mengurangi pemasukan dengan beban dan keseluruhan biaya lainnya. Ini berarti, cara menghitung laba bersih bisa didapatkan dengan mengurangi pemasukan dan pengeluaran.
Keuntungan bersih juga menjadi aspek penting dalam bisnis, bahkan hal ini juga menjadi acuan yang menunjukkan sehat atau tidaknya finansial perusahaan.
Sebab, keuntungan bersih dalam angka yang tinggi menunjukkan kalau perusahaan mempunyai keuntungan yang besar dengan kondisi finansial yang sehat.
Apa Bedanya Laba Bersih dan Laba Kotor?
Bicara tentang keuntungan bersih tentu tidak lepas dari keuntungan atau laba kotor. Dua komponen ini memang saling berkaitan dan dapat dihitung pada periode yang sama.
Jadi, keuntungan bersih adalah keuntungan yang didapatkan dengan mengurangi keuntungan kotor dengan keseluruhan biaya operasional.
Sementara itu, keuntungan atau laba kotor mengarah pada semua pemasukan yang bisa digunakan untuk membayar semua biaya termasuk dalam harga pokok penjualan (HPP).
Seringnya, perusahaan akan membuat keuntungan kotor ini menjadi bagian dari perhitungan perbandingan keuangan, misalnya Rasio Keuangan Margin Laba Kotor atau Gross Income Margin.
Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan
Keuntungan bersih menunjukkan total angka akhir setelah dipisahkan dengan berbagai faktor pengurangnya, seperti biaya operasional, produksi, non-operasional, hingga pajak.
Supaya lebih memahami bagaimana cara menghitung laba, kamu perlu mengetahui lebih dulu rumus yang digunakan, seperti:
Laba (Keuntungan) Bersih = Jumlah Pemasukan - Jumlah Pengeluaran.
Laba (Keuntungan) Bersih = Keuntungan Kotor - Biaya (Anggaran) Beban.
Margin Keuntungan Bersih (%) = (Keuntungan Bersih/Jumlah Pemasukan) x 100%
Laba (Keuntungan) Bersih = Margin Keuntungan Bersih (%) x Jumlah Pemasukan
Dalam implementasinya, menghitung keuntungan bersih bisa menjadi lebih rumit. Hal ini bergantung pada bentuk bisnis dan apa saja komponen biaya yang terlibat.
Oleh karena itu, perusahaan besar umumnya memanfaatkan program keuangan dan akuntansi sehingga cara menghitung laba perusahaan menjadi lebih singkat, praktis, dan mudah.
Akan tetapi, jika kamu perhatikan rumus yang telah disebutkan tadi, sebenarnya kamu bisa mencoba menghitung keuntungan bersih dari bisnis yang kamu jalankan tanpa harus memakai bantuan program tertentu.
Coba ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Hitung jumlah pemasukan
Hal pertama dalam menghitung keuntungan bersih yaitu membuat skema perhitungan yang terkait dengan jumlah pemasukan atau besar penjualan yang sudah dilakukan.
Komponen ini disebut dengan keuntungan kotor. Jumlah pemasukan ini didapatkan berdasarkan periode atau jangka waktu tertentu yang dijadikan pedoman, misalnya pemasukan bulanan atau tahunan.
2. Hitung jumlah pengeluaran/belanja
Setelah menghitung jumlah pemasukan, langkah berikutnya adalah menghitung besaran biaya pengeluaran atau belanja lain yang dilakukan.
Misalnya, menghitung total penentuan harga pokok penjualan atau HPP, pembelian bahan baku, biaya operasional, dan semua pengeluaran lain yang ada kaitannya dengan belanja non-operasional.
Adapun, harga pokok penjualan (HPP) adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan produksi. Biaya ini termasuk pembelian bahan baku, pembelian alat penunjang, dan belanja lain yang ada hubungannya dengan proses membuat produk atau jasa.
Sementara itu, biaya operasional dikaitkan dengan biaya untuk kebutuhan menyewa lokasi, pembayaran gaji karyawan, pemeliharaan, dan promosi.
Sementara itu, biaya non-operasional mengarah pada biaya untuk kebutuhan lainnya, misalnya beban bunga kredit atau besar kerugian yang didapatkan dari disposisi suatu aset.
3. Hitung beban pajak
Langkah selanjutnya adalah menghitung beban pajak yang harus kamu bayarkan selama jangka waktu yang sudah ditentukan. Besar pajak umumnya akan dihitung sesuai dengan pemasukan dan tarif yang berlaku.
4. Hitung keuntungan bersih
Sebenarnya, keuntungan bersih adalah jumlah pemasukan atau keuntungan yang tidak termasuk dalam pengeluaran.
Ini berarti, kamu bisa menghitung keuntungan bersih cukup dengan mengurangi besar pemasukan dengan jumlah belanja atau pengeluaran yang kamu lakukan.
Cara menghitung laba bersih ini bisa kamu dapatkan dengan menggunakan rumus: Keuntungan Bersih = Jumlah Pemasukan - Jumlah Pengeluaran.
Apabila pengeluaran ini termasuk juga biaya operasional, non-operasional, dan produksi, dan biaya untuk membayar pajak, cara menghitung laba bisa kamu lakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.
Keuntungan Bersih = Jumlah Pemasukan - (Jumlah Biaya Operasional + Pajak + Produksi + Non-operasional).
Pentingnya Laba Bersih untuk Bisnis
Pebisnis pemula mungkin bertanya-tanya, apakah keuntungan bersih menjadi hal yang penting. Jawabannya sudah pasti penting.
Pertama, keuntungan bersih akan membantu perusahaan menentukan langkah untuk stabilitas finansial mereka. Hal ini akan mengarah pada pemasukan atau keuntungan bersih yang berujung pada keuntungan yang lebih menjanjikan.
Tak hanya itu, sebagai pemilik usaha, menghitung keuntungan bersih juga bisa membantu kamu untuk mengetahui posisi finansial perusahaan ketimbang bisnis lain yang sama.
Laba bersih juga membantu perusahaan dalam membuat gambaran bisnis yang lebih besar lagi, pun mengetahui kekurangan sekaligus membantu membuat rencana perkembangan bisnis yang lebih terarah.
Apabila bisnis yang kamu jalankan mendapatkan keuntungan bersih yang besar, sebagai pemiliknya kamu tentu akan memikirkan strategi terbaik untuk memakai anggaran yang tersisa guna meluaskan atau mengembangkan bisnismu lebih besar lagi.
Contohnya, kamu akan mencoba peluang baru, merekrut lebih banyak karyawan, atau menambah anggaran untuk promosi.
Demikian tadi cara menghitung laba yang perlu kamu ketahui sebagai pemilik usaha. Selain itu, pastikan bisnismu tetap berjalan optimal dengan menggunakan aplikasi Labamu.
Aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang dapat mendukung operasional bisnis, mulai dari POS Kasir untuk memudahkan transaksi dan pengaturan bahan baku untuk memudahkan pengelolaan bahan baku dengan lebih menyeluruh.
Selain itu, kemudahan akses dengan adanya aplikasi versi desktop. Yuk, pakai Labamu!