Cara Menghitung Modal Akhir dan Manfaat Melakukannya, Penting untuk Kelangsungan Bisnis!
5 November 2024
Bagikan Artikel Ini
Di setiap akhir periode produksi, kamu harus mengetahui jumlah modal akhir yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan bisnis pada periode selanjutnya. Lalu, bagaimana cara menghitung modal akhir?
Untuk mengetahui hasil perhitungan modal akhir, ada rumus yang bisa kamu gunakan. Namun, sebelumnya kamu harus tahu komponen apa saja yang diperlukan untuk menghitungnya.
Cari tahu semuanya di sini, ya!
Pengertian Modal Akhir
Sesuai dengan namanya, modal akhir adalah sejumlah dana yang berhasil kamu dapatkan atau kumpulkan di akhir periode akuntansi. Nantinya, dana tersebut akan digunakan sebagai modal awal pada periode bisnis selanjutnya.
Jadi, Jika bisnis menghasilkan laba, maka saldo modal awalnya akan bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika bisnis rugi artinya nilai saldo modal bisnis berkurang.
Itulah sebabnya modal akhir dihitung di akhir periode keuangan karena kamu harus terlebih dahulu mengetahui posisi laba dan rugi sebelum menetapkan besarnya modal yang bisa digunakan di periode berikutnya.
Apa Manfaatnya Menghitung Modal Akhir?
Ada beberapa manfaat yang kamu rasakan jika menghitung modal akhir dengan cara yang benar, yaitu sebagai berikut.
1. Mendapatkan Laporan Keuangan yang Akurat
Dengan menghitung modal akhir, kamu akan mendapatkan laporan keuangan dengan lebih akurat. Jadi, kamu juga akan semakin mudah melakukan analisis dan evaluasi bisnis yang dijalani.
2. Melihat Kelancaran Bisnis yang Dijalankan
Saat mengetahui hasil perhitungan modal akhir bisnis, kamu jadi tahu apakah bisnis sudah berjalan dengan lancar atau belum.
Jika modal akhir bertambah, artinya bisnis menghasilkan keuntungan dan sudah dijalankan dengan baik. Namun, begitu juga sebaliknya. Jika modal berkurang, berarti bisnis mengalami kerugian dan belum dijalankan dengan baik.
Jika dari hasil modal akhir terlihat bisnis mengalami kerugian, artinya kamu harus mengubah strategi penjualan dan melakukan perbaikan agar modal akhir di periode selanjutnya tidak mendapatkan hasil yang sama.
3. Untuk Memprediksi Kelanjutan Bisnis
Setelah menghitung modal akhir dengan cara yang benar, barulah setelah itu bisa memprediksi bagaimana kelanjutan bisnis. Apakah kamu memiliki cukup modal untuk periode bisnis selanjutnya atau haruskah kamu mencari pinjaman?
Dengan begitu, bisnis bisa bisa berjalan dengan baik dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan di periode selanjutnya.
Baca juga: Panduan Cara Menghitung Modal dan Harga Jual, Mudah dan Lengkap
Apa Saja Komponen Modal Akhir?
Saat menghitung modal akhir, kamu harus mengetahui komponen apa saja yang masuk dalam perhitungannya. Berikut penjelasannya.
1. Modal Awal
Ini adalah keseluruhan modal yang digunakan untuk keperluan produksi sebelum bisnis dijalankan. Modal awal sendiri terdiri atas gabungan dari tiga jenis modal, yaitu modal kerja, modal investasi, dan modal operasional.
Apa itu modal kerja? Ini adalah biaya keseluruhan yang digunakan untuk pembelian bahan baku untuk keperluan produksi.
Sementara modal investasi adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk membeli alat utama untuk produksi, yang jumlahnya paling besar dari modal lainnya. Meski begitu, ini modal yang hanya dikeluarkan selama satu kali dan bisa bertahan lama.
Lalu, modal operasional adalah biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan proses produksi, juga hanya dikeluarkan selama satu periode sekali. Misalnya saja, satu bulan sekali dan terus dikeluarkan sesuai kapasitas atau tingginya jumlah produksi.
2. Untung atau Rugi
Seperti namanya, untung atau laba merupakan adalah keuntungan yang diperoleh dari bisnis. Untuk menghitungnya, carilah selisih antara pendapatan dan biaya. Jika selisih berada di atas nol rupiah, maka jumlah tersebutlah yang menjadi keuntungan bisnismu.
Lalu, bisnis dikatakan rugi jika jumlah pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Jadi, saat hasil selisih pendapatan dan biaya berada di bawah nol rupiah, maka hasilnya dianggap sebagai kerugian.
3. Prive
Komponen terakhir dari modal akhir ini adalah jumlah penarikan uang yang dilakukan sebagai pemilik bisnis, baik untuk keperluan bisnis atau pribadi. Jadi, penarikan prive ini akan dicatat bagian sisa modal atau keuangan yang kamu miliki.
Baca juga: Arti Repeat Order untuk Bisnis dan Bagaimana Cara Menciptakannya
Cara Menghitung Modal Akhir
Berikut adalah cara menghitung modal akhir berdasarkan saldo laba dan saldo rugi.
1. Saldo Laba
Untuk hasil perhitungan modal akhir dengan saldo laba, biasanya jumlahnya akan lebih besar atau bertambah daripada modal awal. Cara menghitung modal akhir dengan saldo laba bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
Modal Akhir = Modal Awal + (Laba - Prive)
2. Saldo Rugi
Berbanding terbalik dengan saldo laba, hasil perhitungan modal akhir dengan saldo rugi biasanya akan memiliki jumlah yang berkurang dari modal awal yang digunakan. Rumus perhitungan adalah sebagai berikut.
Modal Akhir = Modal Awal + (Rugi + Prive)
Contoh Cara Menghitung Modal Akhir
Usaha ATK yang baru beroperasi mengeluarkan modal dengan rincian sebagai berikut:
Total Modal investasi = Rp35.000.000
Total Modal kerja = Rp400.000
Total Modal operasional = Rp3.000.000
Dalam periode satu bulan, usaha mendapat keuntungan bersih sebesar Rp3.000.000 dan pemilik usaha mengambil dana sebesar Rp1.000.000.
Cara menghitung modal awal dan akhir adalah:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
= Rp35.000.000 + Rp400.000 + Rp3.000.000
= Rp38.400.000
Modal Akhir = Modal Awal + Untung - Prive
= Rp38.400.000 + Rp3.000.000 - Rp1.000.000
= Rp42.400.000
Karena modal akhir mengalami peningkatan dari modal awal alias mendapatkan keuntungan, maka bisa dibilang bisnis ATK yang dijalani memiliki prospek dan kinerja yang baik.
Itulah penjelasan mengenai cara menghitung modal akhir yang harus kamu lakukan di akhir periode. Jika kamu mengalami kesulitan mengelola laporan keuangan bisnis, kamu bisa mendapatkan bantuan dari aplikasi Labamu.
Di sini ada fitur Laporan yang lengkap dan mudah dipahami sehingga kamu bisa lebih dalam mendapatkan gambaran usaha yang dijalani. Ada juga fitur Buku Utang agar utang piutang tercatat dengan jelas dan tidak mengganggu kelancaran arus kas.
Jika tertarik dengan aplikasi Labamu, langsung download di Google Play atau App Store, ya!