top of page

Pembukuan Sederhana: Manfaat dan Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan

1 September 2025

Bisnis

Bagikan Artikel Ini

Banyak pelaku UMKM begitu sibuk jualan dan melayani pelanggan sampai lupa mencatat arus keuangan usahanya. Padahal, pencatatan ini bukan cuma soal administrasi, tapi bagian penting dari strategi bisnis. Tanpa data yang jelas, membuat keputusan bisnis bisa seperti main “tebak-tebakan”. Maka dari itu, pembukuan sederhana seharusnya jadi langkah minimal yang dilakukan pelaku usaha untuk melacak performa dan memetakan arah pertumbuhan.

Meski begitu, di era digital seperti sekarang, ada cara yang lebih praktis, akurat, dan efisien, lho. Mau tahu rahasianya? Simak artikel ini sampai tuntas!


Mengenal Pembukuan Sederhana

Dalam istilah akuntansi, pembukuan sederhana dikenal dengan sebutan bookkeeping. Namun, perlu diketahui, pengertian bookkeeping atau pembukuan berbeda dengan akuntansi.

Menurut Coursera, bookkeeping adalah proses pencatatan transaksi keuangan— baik pemasukan maupun pengeluaran sebuah usaha. Dulu proses ini sering kali dilakukan secara manual di buku catatan, tapi sekarang sudah banyak juga yang menggunakan perangkat lunak digital agar lebih cepat dan akurat.

Sementara itu, akuntansi merupakan kelanjutan dari proses tersebut. Akuntansi menggunakan data dari pembukuan untuk menyusun laporan keuangan yang lebih lengkap, seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Laporan ini berguna untuk mengevaluasi performa bisnis secara menyeluruh dan biasanya memerlukan keterampilan analitis yang lebih tinggi untuk membuat dan menginterpretasikan hasilnya.


Manfaat Utama Pembukuan Sederhana bagi UMKM



Walau sederhana, pembukuan yang disusun dengan rapi dan dilakukan secara konsisten bisa memberikan manfaat nyata dalam pelaksanaan bisnis UMKM. Berikut adalah beberapa di antaranya.


1. Mengetahui dan Mengevaluasi Performa Bisnis

Dengan melakukan pembukuan sederhana, pelaku usaha bisa memantau arus kas, pendapatan, dan pengeluaran secara sistematis. Dengan kata lain, sebagai pemilik bisnis kamu bisa melihat dengan jelas apakah bisnis sedang menghasilkan keuntungan atau justru mengalami kerugian. Data ini juga menjadi dasar untuk mengevaluasi pencapaian target dan mengambil keputusan bisnis yang lebih strategis.


2. Memudahkan Penyusunan Laporan Keuangan

Catatan transaksi yang rapi akan memudahkan pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Laporan ini bisa digunakan untuk melihat tren bisnis atau sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penting. Jadi, seperti yang disebutkan di awal, bookkeeping adalah langkah awal untuk menghasilkan laporan yang lebih komprehensif.


3. Mengelola Arus Kas, Utang, dan Piutang Secara Efisien

Dengan pembukuan, kamu dapat mencatat secara detail uang yang masuk dan keluar, termasuk pembayaran dari pelanggan (piutang) maupun kewajiban kepada pemasok (utang). Hal ini menjaga arus kas tetap sehat dan meminimalkan risiko keterlambatan pembayaran atau penagihan, sekaligus memastikan operasional tetap berjalan lancar.


4. Menjaga Ketertiban Operasional dan Payroll

Pembukuan mencakup pencatatan berbagai aktivitas rutin seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji, hingga kewajiban pajak. Ini membantu memastikan semua kewajiban usaha tertangani dengan baik, membuat pengelolaan usaha menjadi lebih terstruktur, serta mengurangi risiko kesalahan administratif.

5. Meningkatkan Profesionalisme dan Kredibilitas Bisnis

Bisnis dengan pembukuan yang baik terlihat lebih profesional dan akan lebih dipercaya oleh pihak luar, seperti calon mitra, investor, atau lembaga keuangan. Ini penting apabila di kemudian hari pelaku UMKM ingin mengajukan pinjaman usaha atau mencari pendanaan untuk mengembangkan bisnis.


Kesalahan Umum dalam Pembukuan UMKM



Meskipun pembukuan sederhana bisa dilakukan tanpa latar belakang dan pendidikan akuntansi, nyatanya masih banyak pelaku UMKM yang melakukan kesalahan mendasar dalam pencatatan. Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan umum ini yang perlu kamu perhatikan supaya catatan keuangan bisnismu tetap akurat dan berguna.


1. Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Ini adalah kesalahan paling umum dan sering disepelekan. Mencampur uang pribadi dengan keuangan bisnis membuat pelaku UMKM sulit menilai apakah usahanya benar-benar untung atau malah tekor. Oleh sebab itu, pisahkan rekening dan transaksi sejak awal agar aliran kas lebih transparan dan mudah dicatat.


2. Tidak Mencatat Semua Transaksi

Kesalahan berikutnya adalah banyak pelaku usaha kecil merasa tidak perlu mencatat transaksi kecil seperti uang parkir, uang makan saat kirim barang, atau diskon yang diberikan. Padahal, transaksi-transaksi ini jika dikumpulkan bisa berdampak signifikan pada arus kas.


3. Menunda-nunda Pencatatan

Seringkali pencatatan transaksi dilakukan seminggu sekali, bahkan sebulan sekali. Akibatnya, ada banyak transaksi yang lupa dicatat atau terlewat. Kebiasaan ini membuat data tidak akurat dan menyulitkan pelaku usaha saat ingin mengevaluasi performa bisnis secara real time.


4. Tidak Melakukan Rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah proses mencocokkan catatan pembukuan dengan mutasi rekening atau kas yang sebenarnya. Tanpa rekonsiliasi rutin, bisa terjadi selisih atau kesalahan pencatatan yang tidak terdeteksi. Padahal ini sangat penting agar data keuangan yang ada benar-benar mencerminkan kondisi riil.


5. Tidak Menyimpan Bukti Transaksi

Struk belanja, nota pembelian, dan invoice dari supplier sering kali dibuang atau hilang begitu saja. Padahal bukti transaksi ini penting sebagai referensi jika suatu saat terjadi selisih atau memerlukan audit. Jadi, simpan bukti transaksi dengan rapi, bisa dalam bentuk fisik atau digital, agar mudah dilacak kembali saat dibutuhkan.


Setelah memahami pentingnya pembukuan sekaligus kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan, tentu kamu butuh solusi yang lebih praktis daripada pencatatan manual yang rawan keliru.

Untuk solusinya, kamu bisa menggunakan aplikasi Labamu yang memiliki banyak fitur pengelolaan bisnis yang membuat semua jadi lebih efisiens. Misalnya dengan Fitur POS Kasir, kamu bisa mencatat setiap transaksi penjualan secara otomatis dan semua data transaksi tersebut akan tersusun rapi jika kamu juga berlangganan Fitur Laporan. Canggih banget, kan?

Mulai sekarang, hanya dengan satu aplikasi kamu bisa memantau performa usaha, mempelajari struktur keuangan bisnis, dan mengambil keputusan dengan lebih strategis. Yuk, unduh aplikasi Labamu lewat Google Play atau App Store sekarang juga!

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
Top-Banners-D-Default-Mobile.webp
Top-Banners-D-Default.webp

Artikel Menarik Lainnya

Pembukuan Sederhana: Keuntungan, Kekurangan, dan Solusi yang Lebih Baik

Pembukuan Sederhana: Manfaat dan Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan

1 September 2025

13 Cara Usaha Sukses: Rahasia Bisnis untuk Menarik Lebih Banyak Pembeli

13 Cara agar Usaha Sukses dan Ramai Pembeli, Sudah Terbukti Ampuh!

29 Agustus 2025

Apa Itu Manufaktur: Inovasi Labamu untuk UKM Indonesia

Apa Itu Manufaktur dan Bagaimana Labamu Manufacturing (MRP) Membantu UMKM Naik Kelas?

28 Agustus 2025

Keuntungan Membeli Franchise: Cara Pintas Jadi Pengusaha?

Keuntungan Membeli Franchise: Solusi Cerdas Mulai Bisnis Minim Risiko

27 Agustus 2025

Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia​ di Labamu

Labamu Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Semangat “Mendukung Setiap Peluang”!

26 Agustus 2025

bottom of page