Cara Efektif Mengelola Pengeluaran Operasional, Bikin Bisnis Lebih Cuan!
3 November 2025
Bisnis
Bagikan Artikel Ini

Dalam menjalankan bisnis, ada satu hal yang tidak bisa dihindari, yakni pengeluaran operasional. Biaya ini mencakup segala kebutuhan sehari-hari agar bisnis bisa terus berjalan. Meski terlihat rutin, pengeluaran operasional bisa menjadi faktor penentu untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan bisnis. Karena itu, penting bagi kamu untuk memahami apa saja yang termasuk di dalamnya dan bagaimana cara mengontrolnya dengan tepat.
Apa Itu Pengeluaran Operasional?
Pengeluaran operasional, atau yang sering disebut operating expenses (OpEx), adalah biaya yang dikeluarkan bisnis untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Dengan kata lain, semua pengeluaran rutin yang menunjang berjalannya bisnis masuk dalam kategori ini.
Corporate Finance Institute menjelaskan bahwa pengeluaran operasional menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kinerja operasional perusahaan. Dengan memahaminya, baik analis maupun manajemen bisa melihat faktor biaya utama serta menilai sejauh mana efisiensi bisnis dijalankan.
Indeed pun menambahkan, meskipun pengeluaran operasional tidak bisa dihindari, perusahaan perlu mengelolanya dengan bijak. Kontrol yang tepat dapat membantu menekan biaya, meningkatkan keuntungan, dan menjaga daya saing tanpa harus mengorbankan kualitas produk atau layanan.
Apa Saja yang Termasuk dalam Pengeluaran Operasional?
Pengeluaran operasional mencakup berbagai biaya yang timbul dari aktivitas bisnis sehari-hari, di luar biaya pokok produksi. Memahami komponen ini sangat penting agar bisnis bisa menilai profitabilitas secara lebih akurat dan menjaga kesehatan finansial jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh pengeluaran operasional:
Sewa: Biaya untuk menyewa kantor, gudang, atau ruang usaha.
Gaji dan upah: Termasuk tunjangan, bonus, dan pajak karyawan non-produksi.
Iklan dan pemasaran: Kampanye digital, cetak, riset konsumen, hingga materi promosi.
Inventaris kantor: ATK, perangkat kerja, hingga perlengkapan kebersihan kantor.
Depresiasi: Penyusutan nilai aset seperti mesin, kendaraan, atau peralatan kantor.
Perawatan dan perbaikan: Biaya servis peralatan, renovasi, atau perbaikan fasilitas.
Utilitas: Listrik, air, internet, telepon, hingga biaya pengelolaan limbah.
Asuransi: Premi untuk berbagai jenis perlindungan bisnis.
Perjalanan dinas: Reimburse transportasi, akomodasi, atau biaya perjalanan kerja.
Biaya profesional: Jasa akuntansi, konsultan, atau layanan hukum.
Pajak properti: Pajak yang dikenakan berdasarkan nilai aset properti perusahaan.
Bagaimana Cara Mengontrol Pengeluaran Operasional?
Mengendalikan pengeluaran operasional adalah salah satu strategi penting agar bisnis tetap sehat dan efisien. Ada banyak cara untuk menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Beberapa langkah berikut bisa dipadukan sesuai kebutuhan bisnis sehingga hasilnya lebih optimal.
1. Menerapkan Sistem Kerja Jarak Jauh
Bekerja secara remote bisa memangkas biaya besar seperti sewa kantor, listrik, hingga peralatan fisik. Selain itu, fleksibilitas kerja juga bisa meningkatkan produktivitas tim. Banyak bisnis kecil dan startup yang terbukti lebih efisien dengan sistem kerja ini—tapi tidak semua bisnis cocok dengan model kerja seperti ini.
2. Mempertimbangkan Opsi Sewa Gedung
Jika memang harus ada pertemuan tatap muka, opsi sewa gedung atau ruang kerja bersama (coworking space) bisa menjadi cara yang lebih hemat daripada membeli kantor permanen yang butuh investasi dan biaya perawatan besar. Dengan begitu, bisnis tetap bisa menjaga profesionalitas tanpa terbebani aset tetap.
3. Menunda Perekrutan Karyawan Baru
Gaji dan tunjangan karyawan adalah salah satu pos biaya terbesar dalam bisnis. Jika operasional masih bisa berjalan lancar dengan tim yang ada, sebaiknya tunda dulu rekrutmen. Fokuslah pada efisiensi workflow sampai kondisi keuangan lebih stabil.
4. Mengalihdayakan Layanan Tertentu
Daripada menambah staf internal, kamu bisa menggunakan jasa outsourcing untuk kebutuhan seperti akuntansi, IT, atau customer service. Cara ini memberikan akses ke tenaga profesional tanpa harus membayar gaji penuh waktu. Hasilnya, biaya lebih terkendali dan fleksibel.
5. Melakukan Otomatisasi
Proses seperti pembukuan, e-mail marketing, hingga layanan pelanggan bisa diotomatisasi dengan software. Selain menghemat waktu, otomatisasi juga menurunkan risiko kesalahan manusia. Dalam jangka panjang, investasi pada tools ini bisa menghasilkan penghematan besar.
6. Mengidentifikasi Inefisiensi
Setiap proses yang berjalan lambat atau berulang-ulang bisa menjadi sumber kebocoran biaya. Maka, lakukan identifikasi bottleneck dalam workflow agar tim bisa bekerja lebih cepat dan efektif. Efisiensi ini akan berdampak langsung pada pengurangan biaya operasional.
7. Menunda Investasi Besar Sementara Waktu
Rencana besar seperti ekspansi bisnis, pembelian aset mahal, atau pengembangan produk baru bisa ditunda jika kondisi keuangan belum memungkinkan. Langkah ini menjaga likuiditas bisnis tetap aman. Namun, pastikan keputusan dibuat dengan pertimbangan matang dan penuh perhitungan.
Manfaat Mengontrol Pengeluaran Operasional
Mengelola pengeluaran operasional dengan baik bisa memberikan dampak besar pada kesehatan finansial bisnis. Selain itu, efisiensi biaya juga memberi ruang bagi perusahaan untuk berinvestasi pada hal-hal yang lebih strategis. Ini adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh:
Meningkatkan profit (bottom line) dengan mengurangi beban biaya rutin.
Meningkatkan daya saing karena bisnis bisa menawarkan harga lebih kompetitif.
Membuka peluang ekspansi dengan dana yang lebih longgar untuk pertumbuhan bisnis.
Meningkatkan ketahanan finansial dengan cash flow yang lebih sehat saat pasar berfluktuasi.
Memperkuat perencanaan anggaran karena memiliki gambaran jelas tentang kebutuhan biaya bulanan.
Mengontrol pengeluaran operasional bukan hanya soal menekan biaya, tetapi juga tentang menciptakan bisnis yang lebih sehat, efisien, dan siap berkembang. Dengan manajemen biaya yang baik, kamu bisa menjaga profitabilitas, menghadapi tantangan pasar dengan lebih tenang, sekaligus membuka peluang baru untuk ekspansi bisnis.
Kalau kamu ingin lebih mudah mencatat, memantau, dan mengendalikan pengeluaran bisnismu, gunakan aplikasi Labamu. Hanya dalam satu aplikasi, kamu bisa mengelola bisnis dengan lebih mudah dari mana pun. Unduh sekarang lewat Google Play atau App Store dan mulai kelola keuangan bisnis dengan lebih cerdas dan praktis!













